Jokowi-Ma’ruf Didukung Mayoritas Anggota NU-Muhammadiyah, Balad Jokowi: Bukti Kedekatan dengan Umat Islam
Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei yang menunjukan Capres-Cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin didukung oleh mayoritas anggota ormas Muhammadiyah dan NU, sedangkan Prabowo-Sandi didukung oleh mayoritas kelompok dari Persatuan Islam dan Fron Pembela Islam (FPI).

MONITORDAY.COM – Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei yang menunjukan Capres-Cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin didukung oleh mayoritas anggota ormas Muhammadiyah dan NU, sedangkan Prabowo-Sandi didukung oleh mayoritas kelompok dari Persatuan Islam dan Front Pembela Islam (FPI).
Survei tersebut menunjukan bahwa Jokowi-Ma’ruf didukung kelompok Muhammadiyah sebanyak 72,1 persen, sedangkan Prabowo-Sandi hanya 20,9 persen. Kemudian dari kelompok NU, Jokowi Ma’ruf mendapat dukungan 56,1 persen, sedangkat Prabowo-Sandi 27,8 persen.
Berbeda dengan Kelompok Persatuan Islam dan FPI. Di kelompok persatuan Islam, Jokowi-Ma’ruf hanya didukung 35,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandi sebanyak 64,3 persen. Terlebih di ormas FPI, seluruh responden sebanyak 100 persen mendukung Prabowo-Sandi.
Menanggapi hal itu, Ketua Koordinator Pusat Balad Jokowi, M. Muchlas Rowie mengatakan bahwa hal itu membuktikan Jokowi-Ma’ruf didukung oleh mayoritas umat Islam. Karena NU dan Muhammadiyah merupakan Ormas terbesar, yang simpatisannya ada di seluruh wilayah Indonesia.
“Saya kira itu menunjukan dukungan umat Islam kepada Jokowi-Ma’ruf. Karena kita tahu Muhammadiyah dan NU merupakan ormas yang anggotanya paling banyak di Indonesia,” kata Muchlas, kepada monitoraday.com, Jumat (8/2).
Muchlas menilai wajar dukungan tersebut, karena Jokowi selama ini dinilainya memang dekat dengan umat Islam. Kebijakan yang diambilnya juga menunjukan perhatiannya terhadap umat, seperti adanya hari santri, maupun gagasan RUU pesantren yang saat ini sedang digodok.
Selain itu, Muchlas menyebutkan Presiden Jokowi juga sangat peduli dengan permasalahan ekonomi ummat. Diantaranya dengan mencanangkan gerakan bank wakaf di 33 pesantren. "Dana yang digunakan untuk ummat itu Rp 594 Miliar, bank wakaf ini membantu ekonomi umat di daerah daerah," tuturnya.
Sebagai Kader dari ormas Muhammadiyah, Muchlas juga mengakui adanya hubungan yang harmonis antara pemerintahan Jokowi dengan organisasi yang dipimpin oleh Dr. Haedar Nashir itu. Kerja sama yang selama ini dibangun menunjukan sinergi yang baik, terutama di bidang pembangunan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
"Bahkan Pak Haedar Nashir selaku Ketum PP Muhammadiyah pernah memberi usulan Nawacita Jilid 2 kepada Presiden Jokowi. Hal ini menunjukan dukungannya terhadap program-program strategis pemerintah,” ungkap Pemililk Monday Media Grup ini.
Karena itu, Muchlas menilai, Jokowi Pantas disebut sebagai salah satu Muslim yang paling berpengaruh di dunia, seperti yang dirilis oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre yang berkedudukan di Amman, Jordania, menempatkan Presiden Jokowi di posisi ke-16 dari deretan 50 tokoh muslim dunia paling berpengaruh tahun 2019.
Untuk diktahui, selain soal dukungan Ormas, Survei Poluli Center juga menyebutkan bahwa pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin relatif lebih unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno termasuk di kalangan umat beragama.
Jumlah pemilih Jokowi-Ma'ruf dengan latar belakang Islam sebesar 51,1 persen, Protestan 88,9 persen, Katolik 75,7 persen, Hindu 80 persen, dan Budha 100 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi dipilih oleh pemilih Islam sebesar 32,6 persen, Protestan 6,9 persen, Katolik 18,9 persen, Hindu 0 persen, dan Budha 0 persen.