Jokowi Mania Jangan Sebar Hoax, Sebaiknya Bantu Kabinet
Survei kinerja menteri harus dilakukan dengan metodologi keilmuan yang benar.

MONITORDAY.COM - Jokowi Mania (Jo-Man) jangan membuat dan menyebarkan hoax. Sebagai organ relawan pendukung Presiden Jokowi, Jo-Man sudah seharusnya memberikan support kepada pemerintahan termasuk menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju.
Demikian disampaikan politikus Nasdem Irma Chaniago kepada Monitorday.com, Jumat (6/11/2020). Hal itu disampaikan Irma menanggapi hasil survei soal menteri kinerja menteri yang dirilis Jo-Man.
Jo-Man mengklaim telah melakukan survei dan hasilnya memotret 10 menteri berkinerja buruk. Mereka adalah Mensesneg Pratikno, Menparekraf Wisnutama, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menteri KKP Edhy Prabowo, Menkominfo Jhony G Plate, Menkes dokter Terawan Agus Putranto, Menag Fachrul Razi, dan Menkumham Yasonna Laoly.
Dalam jumpa pers siang tadi di salah satu hotel di kawasan Senayan, Ketua Umum Jo-Man Immanuel Ebenezer mengatakan selain berkinerja buruk, 10 menteri itu diminta publik agar direshuffle oleh Presiden. Meski begitu dia tidak menjabarkan secara lengkap metodologi survei. Ia hanya menyebut survei dilakukan melalui telepon.
Selain itu, Noel sapaan akrab Emmanuel Ebenezer yang kini menjabat komisaris PT Mega Eltra, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, juga tidak menjelaskan apa saja indikator persepsi publik sehingga kinerja 10 menteri itu dinilai buruk dan perlu direshuffle.
"Survei itu ada ukurannya, ada tingkat kevalidannya. Jadi kalau tidak ada data respondennya, tidak ada pertanyaan yang diajukan, ya itu sama saja hoax. Mohon maaf, menurut saya pribadi (apa yang dilakukan Jok-Man) bukan survei," kata Irma.
Irma menyampaikan tidak alergi dengan survei karena menurutnya bisa menjadi bagian dari bahan evaluasi dan perbaikan kinerja menteri. Dengan syarat, survei dilakukan dengan metodologi keilmuan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Kalau mau bikin survei tidak ada salahnya, silahkan saja, tapi harus objektif dan terukur. Bukan nuansanya malah hoax," tegasnya.
Irma enggan menduga-duga motif di balik manuver Jok-Man. Namun ia mengingatkan Jok-Man maupun organ relawan pendukung Jokowi lainnya untuk memberikan dukungan kepada kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Tanya ke mereka motifnya apa. Tapi saya kira jangan kontra produktif lah. Kalau mereka mendukung Pak presiden harusnya beri supporting juga ke kabinet. Harus seperti itu," imbuh Irma.
Irma menyampaikan ada banyak cara yang bisa ditempuh relawan jika merasa ada yang tidak baik terkait kinerja kementerian. Misalnya menyampaikan langsung kepada menteri terkait apa saja yang menurut mereka kurang atau harus diperbaiki. Bukan melakukan tindakan-tindakan kontra produktif mengatasnamakan publik dengan alasan mengada-ada.
"Jangan kontra produktif nanti oposisi di luar tertawa dan tepuk tangan. Jangan seperti itu lah," ucap Irma.
Terkait nama Menkominfo Jhony G Plate yang menurut Jok-Man harus direshuffle, Irma menanggapi santai. Nasdem tidak masalah dan sejak lama menegaskan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif presiden.
"Nasdem tidak masalah kalau menterinya direshuffle. Kalau menurut presiden harus diganti, ya itu hak prerogatif presiden. Tapi jangan sampai kita menafsirkan sendiri menteri ini menteri itu harus direshuffle berdasarkan survei yang metodologinya saja tidak jelas," demikian kata Irma Chaniago.[]