Jokowi Divaksin, Netizen Ramai Berkomentar

MONITORDAY.COM - Respon netizen atas proses vaksinasi di Istana Negara cukup beragam. Pada Rabu (13/1/2021) pukul 09.45 WIB Presiden Joko Widodo bersama beberapa tokoh telah menerima suntikan vaksin produksi Sinovac.
Sesaat setelah akun resmi Joko Widodo mencuit bahwa dirinya telah divaksin muncul beragam tanggapan dari netizen. Ada yang ingin memastikan bahwa vaksin yang disuntikkan kepada rakyat kelak sama dengan yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo. Berikut beberapa komentar tersebut.
Akun @barc3el berkomentar “pak jenis vaksin ada banyak, kira2 vaksin yang disuntikan ke bapak itu sama nggak jenisnya sama vaksin yg disuntikan gratis ke rakyat”. Komentar ini senada dengan pernyataan beberapa fihak terkait beberapa pilihan vaksin yang akan didatangkan Pemerintah. Harga masing-masing jenis vaksin juga berbeda dengan rentang yang cukup tinggi.
Komentar yang mengkritisi dari sisi sasaran atau target awal yang diwakili kalangan elit negeri ini. Seperti akun @andreasdwang yang menyatakan “Indonesia masih negara feodal ya. Yang divaksin pertama malah orang-orang atas yang jarang berinteraksi dengan orang banyak. Padahal tujuan utama vaksin itu untuk meningkatkan herd immunity, apalagi dengan efikasi rendah kayak begini.”
Menanggapi cibiran beberapa netizen tak sedkit pula yang membela Jokowi. Akun @puttyprimasari mengunggah komen “Ga gitu jg mas...knp presiden dulu..krn beberapa minggu yg lalu..org2 pd nyinyir biar presiden duluan di vaksin supaya rakyat percaya...mknya itu sebagai upaya meyakinkan rakyat klo vaksin itu aman...yg utama adalah para nakes dan instansi pelayanan publik
Akun @endutmaniez terlihat bersimpati pada keteladanan yang ditunjukkan Jokowi. Ia berkomentar “Ngeliat pakde menyingsingkan lengan baju, mendadak sediiihhh ngeliat lengan yg menua, kecil, kurus itu menopang negara sebesar Indonesia .. bismillahi Al Fatihah...ya Allah tolong jagain pakde ya..aamiin”
Terkait dengan sasaran Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa target vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181,5 juta jiwa. Angka itu diperoleh berdasar jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 269,6 juta jiwa.
Dari jumlah itu, yang berusia 18 tahun ke atas sebanyak 188,7 juta jiwa. Selain itu, pihaknya mengeluarkan orang yang masuk daftar ekslusi untuk divaksin seperti ibu hamil, pemilik komorbid berat, yang dan pernah terpapar Covid-19. Jumlahnya, mencapai sekitar 7 juta.
Vaksinasi juga akan melewati 4 tahap. Tahapan pertama, orang yang akan disuntik vaksin harus lolos verifikasi pendaftaran melalui aplikasi 'Peduli Lindungi'. Kemudian ke pos dua untuk skrining dan anamnase. Di pos ini calon penerima vaksin akan diperiksa secara detail termasuk ada tidaknya penyakit penyerta (comorbid). DI pos dua ini akan diberikan pertanyaan sebanyak 16 item termasuk ada tidaknya penyakit bawaan. Jika ada satu saja item yang tidak sesuai syarat, maka dia tidak boleh menerima vaksin.
Jika lolos di pos dua, maka tahapan berikutnya adalah pemberian vaksin corona yang berada di pos tiga. Usai disuntik, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 menit di pos empat. Observasi ini untuk melihat gejala klinis yang muncul setelah pemberian vaksin atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Karena harus melalui empat prosedur, pelaksanaan vaksin ini akan memakan waktu 45 sampai 50 menit tiap orang. Sehingga nanti diperkirkan dalam sehari tiap puskesmas hanya bisa menyuntik 10 sampai 15 orang.