Jokowi : Atasi Kesenjangan, UNESCAP Harus Dorong Investasi Intra-Kawasan

Jokowi : Atasi Kesenjangan, UNESCAP Harus Dorong Investasi Intra-Kawasan
Presiden Joko WIdodo saat memberi sambutan di forum UNESCAP secara virtual/ net

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo dalam forum United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) menekankan perlunya penanganan pandemi harus terus dilanjutkan dan kesenjangan vaksinasi di kawasan Asia Pasifik harus ditutup. Hal lain yang juga diperlukan adalah mengawal digitalisasi, pemberdayaan UMKM, dan pertumbuhan hijau. 

Disamping dua hal tersebut, Presiden Jokowi juga berpandangan bahwa pendanaan untuk akselerasi tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs harus diperkuat. Menurut Presiden, ADB memperkirakan setiap tahunnya dibutuhkan 1,5 triliun dolar untuk memastikan SDGs tercapai di Asia Pasifik tahun 2030, namun ketersediaan pendanaan global hanya 1,4 triliun dolar.

“Kesenjangan besar ini harus ditutup. Investasi sektor swasta harus didorong,” ungkap Presiden.

Presiden menambahkan, meskipun Asia Pasifik merupakan kawasan terbesar bagi penanaman modal asing, inbound dan outbound, namun nilai investasi ke kawasan sendiri masih kecil. Untuk itu, UNESCAP perlu mendorong penguatan investasi intra-kawasan, mendukung kemudahan berusaha, promosi, hingga business matching di antara negara anggota.

“Pendanaan inovatif perlu terus dimajukan. Kolaborasi UNESCAP dengan ADB dan lembaga pendanaan lainnya, sangat diharapkan. Indonesia sendiri memajukan berbagai pendanaan inovatif termasuk SDG Indonesia One, green sukuk, dan ekonomi karbon,” ucap Presiden.

Melalui Presidensi G20, Indonesia akan memperjuangkan kepentingan negara berkembang, terutama di bidang kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi.

Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pandangannya dalam sesi pembukaan Sidang Komisi Ke-78 United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) secara virtual dari Istana Merdeka Jakarta, pada Senin, 23 Mei 2022.