Joe Biden Segera Revisi Tanggapan Pemerintah AS Terhadap Covid-19

Joe Biden Segera Revisi Tanggapan Pemerintah AS Terhadap Covid-19
Penyanyi Lady Gaga disambut oleh Presiden terpilih Joe Biden saat pelantikan Biden sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Front Barat Capitol AS di Washington, AS (20/1/2021). ANTARA/REUTERS

MONITORDAY.COM - Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah positif dan kematian akibat covid-19 cukup tinggi di dunia. Hal ini tak lepas dari tanggapan pemerintahnya terhadap pandemi. Presiden Donald Trump pernah meremehkan adanya virus yang mematikan ini. Hal ini memicu peningkatan kasus covid-19 di Amerika Serikat. 

Joe Biden Presiden Amerika Serikat pengganti Donald Trump menyatakan akan meninjau ulang dan merevisi pandangan pemerintah AS terhadap covid-19. Dilansir dari Kantor Berita ANTARA, Dia akan mulai mengerjakan perintah eksekutifnya setelah upacara pelantikan berskala kecil yang sangat berbeda dalam sejarah kepresidenan AS---dengan National Mall yang diubah menjadi "taman bendera", bukan kerumunan orang seperti biasanya---guna menghindari risiko penularan virus.

Sebagai bagian dari tindakan pertamanya, Biden akan memerintahkan agar semua pegawai federal mengenakan masker dan mewajibkan penutup wajah di properti milik pemerintah federal.

Ia akan mendirikan kantor baru di Gedung Putih untuk mengoordinasikan respons terhadap Virus Corona, dan menghentikan penarikan AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)---sebuah proses yang diprakarsai oleh pendahulunya, Donald Trump.

Perintah tersebut menandakan bahwa Biden bertujuan untuk memenuhi janji kampanyenya untuk menjadikan bantuan COVID-19 sebagai prioritas utama dan akan menandai perbedaan tajam dari respons pandemi Pemerintahan Trump, yang menurut para kritikus tidak efektif, tidak terkoordinasi, dan dianggap bertanggung jawab atas kematian lebih dari 400 ribu warga AS.

Biden juga siap untuk mencalonkan kepala Korps Kesehatan Masyarakat Amerika segera pada Rabu, menyusul pengunduran diri Jerome Adams yang ditunjuk oleh Trump.

Langkah yang diambil Biden, terutama melalui kewajiban bermasker, dimaksudkan untuk memberi contoh bagi pejabat negara bagian dan lokal untuk mengendalikan virus, yang telah melumpuhkan ekonomi AS.

AS telah melaporkan hampir 200 ribu kasus COVID-19 baru dan 3.000 kematian per hari dengan rata-rata bergulir tujuh hari, menurut data Reuters. Lebih dari 123 ribu warga AS dirawat di rumah sakit karena COVID-19 pada Rabu.

Para ilmuwan dan pakar kesehatan masyarakat mengatakan masker wajah dapat membantu mencegah penyebaran Virus Corona baru yang sangat menular, tetapi penutup wajah telah menjadi penyulut dalam kehidupan AS yang mencerminkan perpecahan politik negara yang lebih besar.