JK Ingatkan Timses Jokowi Tidak Sesumbar Dengan Hasil Survei
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla (JK) mengingatkan seluruh tim sukses agar tak sesumbar dengan hasil sejumlah lembaga survei.

MONITORDAY.COM-Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla (JK) mengingatkan seluruh tim sukses agar tak sesumbar dengan hasil sejumlah lembaga survei.
JK mengatakan, sejumlah hasil survei kini memang menempatkan Jokowi - Ma'ruf mengungguli rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
"Kita kan membaca semua hasil survei, tapi pengalaman yang seperti saya katakan, (hasil) malah jadi sebaliknya akibat terlalu confidence," ujar JK usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) TKN di Hotel Empire Palace, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/10).
JK mencoba mengingat kembali soal pemilihan presiden di Amerika Serikat dua tahun lalu. Saat itu kandidat dari Partai Demokrat AS, Hillary Clinton selalu mengungguli calon Partai Republik, Donald Trump di hampir seluruh hasil jajak pendapat lembaga survei.
JK menjelaskan, saat itu dari sembilan lembaga survei, hanya satu yang menyatakan Trump unggul atas Hillary. Kondisi itulah menurutnya sempat membuat kubu dan tim sukses Hillary menjadi terbuai dan jemawa.
"Di saat Hillary berbicara ekonomi global dan sebagainya. Trump malah berbicara kebangkitan Amerika, Itu menimbulkan semangat pemilih," terangnya.
Maka, kata JK tim sukses pun harus tetap bekerja keras, demi meraup suara pemilih. Merawat keyakinan akan menang dipertahankan tetapi juga harus terus berhati-hati.
JK menambahkan strategi politik juga sangat penting, saat pihak lawan selalu mengkritik kinerja Jokowi sebagai petahana. JK pun meminta supaya para tim sukses mengantisipasinya dengan memberikan penjelasan yang benar kepada masyarakat.
"Incumbent selalu berbicara telah dan akan, tentu yang lawan biasanya berbicara yang telah dikerjakan (incumbent) itu salah, selalu menyalahkan begitu terus, tentu kita harus memberikan penjelasan yang benar," tandasnya.