Jelang Puasa, Kementan Sebut Stok Pangan Aman dan Harga Stabil
Hingga saat ini stok beras mencapai 3,4 juta ton yang ada di Bulog sebesar 1,4 juta ton, di penggilingan 1,2 juta ton, di pedagang 728 ribu ton, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) 26 ribu ton dan di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) sebanyak 2,939 ton.

MONITORDAY. COM - Bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi mengatakan keadaan stok komoditas pangan strategis dan harganya masih aman dan harga stabil.
"Hingga saat ini stok beras mencapai 3,4 juta ton yang ada di Bulog sebesar 1,4 juta ton, di penggilingan 1,2 juta ton, di pedagang 728 ribu ton, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) 26 ribu ton dan di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) sebanyak 2,939 ton," Kata Agung dalam keterangan tertulis, Selasa (21/04/2020).
Hal itu diungkapkan seusai me-launching Operasi Pasar (OP) Pasar Mitra Tani yang dilanjutkan dengan video conference bersama Kepala Dinas Pangan se-Indonesia di Jakarta kemarin.
Berdasarkan perkiraan ketersediaan pangan, neraca beras sampai Juni 2020 mengalami surplus sebesar 6,4 juta ton. Walaupun, komoditas lainnya juga surplus seperti jagung 1 jt ton, bawang merah 330 ribu ton, cabai besar 27 ribu ton, cabai rawit 68 ribu ton, dan daging ayam ras 306 ribu ton.
Menurut Agung, dari hitung-hitungan yang dilakukannya, ketersediaan cukup dan harga stabil.
"Yang perlu diwaspadai adalah masalah distribusinya, agar tidak menghadapi kendala. Untuk itu kami telah bekerjasama dengan kementerian lain, termasuk Satgas Pangan," ujarnya.
Lebih lanjut, Agung mencontohkan apabila ada provinsi yang kekurangan bawang merah, sementara ada provinsi lain yang berlebihan, maka dipindahkan untuk mendistribusikan di lokasi yang membutuhkan.
"Dalam kondisi saat ini meski penerapan PSBB, namun angkutan logistik tidak dilarang, tapi kontrol terus dilakukan untuk memperlancar distribusi," tegasnya.
Agung pun menjamin upaya memperlancar distribusi terus dilakukan untuk menjamin ketersediaan pangan dengan harga yang relatif murah.
Diketahui, dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan distribusi pangan sangat penting, khususnya dalam masa pandemi Corona ini di mana masyarakat diminta untuk tetap di rumah dan menerapkan physical distancing.
Lewat video conference, Agung pun meminta terhadap semua Kepala Dinas Pangan provinsi, agar serentak melaksanakan operasi pasar murah menghadapi Ramadan dan Idul Fitri.
Menanggapi hal tersebut yang Dinas Pangan provinsi seluruh Indonesia menyatakan kesiapannya. Sampai saat ini Pasar Mitra Tani di 34 provinsi telah siap untuk melakukan operasi pasar murah. Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, provinsi bekerja sama dengan startup untuk mengurangi interaksi fisik.
Sebagian provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung dan Kalimantan Barat melaporkan mulai (20/04/2020) telah menggelar pasar murah dan akan terus dilaksanakan hingga jelang lebaran nanti.