Jelang Piala Presiden 2019, Menpora Janjikan Atlet E-sport Difasilitasi Sepenuhnya
Pasca gelaran Asiangames 2018 tahun lalu. Atlet Esport kini mendapatkan perhatian dari pemerintah, setelah sebelumnya Eksport berhasil jadi cabang olahraga dalam beberapa gelaran kompetisi bergengsi dunia.

MONITORDAY.COM - Pasca gelaran Asiangames 2018 tahun lalu. Atlet Esport kini mendapatkan perhatian dari pemerintah, setelah sebelumnya Eksport berhasil jadi cabang olahraga dalam beberapa gelaran kompetisi bergengsi dunia.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrowi, dalam kesempatannya, menekankan bahwa esport sama seperti cabang olahraga lainnya, bukan sekadar permainan elektronik.
"Beberapa kali ditekankan bahwa Presiden Joko Widodo melihat esport bukan sebagai game untuk kesenangan individual, makanya minta esport dikembangkan. Kami memberikan dukungan penuh, mengawal, dan difasilitasi sepenuhnya," jelas Imam.
Dirinya menjelaskan bahwa para atlet esport ini harus mendapatkan perhatian yang sama seperti atlet cabang olahraga lainnya. Para atlet esport yang akan menjadi perwakilan Indonesia dijanjikan mendapatkan dukungan psikolog, ahli gizi, dan lain-lain.
"Diharapkan momentum ini akan snagat dimanfaatkan untuk membuktikan bahwa merek, para atlet esport, pantas mewakili Indonesia di SEA Games 2019 di Filipina," ujar Imam, Senin (28/01/2019).
Imam menyebutkan bahwa Piala Presiden Esport 2019 juga menjadi rangkaian untuk membidik alet esport yang bakal menjadi wakil Indonesia di cabang olahraga esport yang di SEA Games 2019 yang pertama kalinya diresmikan sejajar dengan cabang olahraga lainnya.
Disinggung soal kehadiran esport di Asian Games 2018 dan rencana untuk menghadirkannya di Asian Para Games, Imam menyatakan pengembangan esport di Indonesia juga bakal didorong untuk gamer disabilitas.
"Di Asian Para Games memang belum tapi tidak menutup kemungkinan. Harapan saya di Asian Para Games 2022 di Filipina juga turut akan disertakan selain di Asian Games saja," tutur Imam.
Dia juga menyebutkan akan mendorong pihak sekolah termasuk Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Disabilitas juga akan menyertakan kurikulum atau ekskul esport untuk dimasukan ke dalamnya.