Jelang Munas Golkar, Agun Gunandjar : harus dilakukan dengan cara-cara yang demokratis

Calon ketua umum partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa menegaskan Munas 2019 harus dilakukan dengan cara-cara yang demokratis. Sebab, Agar hasilnya bisa diterima semua kader Golkar.

Jelang Munas Golkar, Agun Gunandjar : harus dilakukan dengan cara-cara yang demokratis
Calon ketua umum partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa

MONITORDAY.COM - Calon ketua umum partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa menegaskan Munas 2019 harus dilakukan dengan cara-cara yang demokratis. Sebab, Agar hasilnya bisa diterima semua kader Golkar.

Menurut Agun, jika ada salah satu pihak yang memaksakan keinginannya dengan cara-cara tak demokratis, maka bukan tidak mungkin Golkar akan pecah kembali.

“Kalau mekanismenya tidak demokratis, tentu akan banyak kader Partai Golkar pada yang akhirnya eksodus. Saya yakin akan terjadi besar-besaran. Kalau dipaksakan dengan cara seperti itu,” kata Agun di Kantor PARA Syndicate, Jakata Selatan, Jumat (29/11).

Selain itu, Agun menyoroti syarat pendaftaran bakal calon ketua umum (Caketum) Golkar yang mewajibkan 30 persen dukungan dari anggota partai. Sementara itu, dukungan tersebut harus diberikan sebelum Munas Golkar dimulai pada (03/12/2019) mendatang.

Lebih lanjut, Agun mengatakan seharusnya pemberian dukungan dimulai ketika Munas dibuka, bukan sebelumnya. Bila dilakukan sebelumnya, pengurus daerah sebagai pemilik suara berpotensi diintimidasi. Karena itu dia merasa mekanisme yang baru terjadi di era kepemimpinan Airlangga itu bersifat otoriter.

“Dukungan 30 persen yang diserahkan di panitia Munas, harus pertanyakan. Harusnya dukungan itu dilakukan tidak di luar gedung, tapi di forum Munas,” jelasnya.

Pimpinan Badan Pengkajian MPR RI itu juga menegaskan mekanisme 30 persen di awal membuat para pemilik suara tidak terbuka dan takut memberikan dukungannya kepada calon di luar Airlangga secara terbuka. Karena, Ia meminta kebijakan itu dihapus dan memberikan hak kepada pemilik suara untuk memilih dan dipilih secara adil.

“Soal intimidasi terhadap pengurus daerah sebagai pemilik suara bukanlah isapan jempol. Hari ini sudah terjadi. Berapa orang yang sudah di Plt, berapa orang yang sudah dicopot, anda bisa cek. Ini harus dilawan,” ungkapnya.

Di samping itu, Agun berharap para menteri-menteri dari Golkar di Kabinet Joko Widodo – Ma’ruf Amin tidak mengintervensi Munas. Sebab, dia meyakini Presiden Jokowi melepaskan pemilihan ketua umum Golkar secara jujur dan adil.

“Menang harus dengan cara-cara demokratis seperti membuat mekanisme pemilihan yang selurus mungkin,” tegas Agun.