Jakarta Dance Carnival (JDC) 2019 Digelar Lebih Semarak
JDC 2019 dikemas dalam bentuk selebrasi yang meriah dengan berbagai kegiatan seperti carnaval, panggung tari, pameran (fotografi dan kostum), ruang sharing tari, dance film hingga pementasan anak.

MONITORDAY.COM - Gelaran Jakarta Dance Carnival (JDC) yang kini sudah memasuki tahun ke 5 penyelenggaraan dan semakin dicintai para pencinta tari. Hal ini bisa dilihat dari 100 sanggar, 1500 penari dan ribuan Pecinta tari berkumpul dan meramaikan JDC 2019, di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, sabtu (26/10). JDC tahun 2019 kali ini mengangkat tema "Halaman Depan Tari Jakarta”.
Ketua Pelaksana JDC, Anti Yank mengungkapkan, pelaksanaan JDC tahun ini berkaloborasi dengan Indonesia Dance Community (IDCOMM) sebagai penyelenggara, JDC juga bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Kaloborasi ini membuat program JDC 2019 didesain semakin besar dari tahun-tahun sebelumnya.
"JDC 2019 dikemas dalam bentuk selebrasi yang meriah dengan berbagai kegiatan seperti carnaval, panggung tari, pameran (fotografi dan kostum), ruang sharing tari, dance film hingga pementasan anak. Menariknya, berbagai genre tari yang ditampilkan baik dipanggung atau ruang terbuka di dukung dengan sentuhan tekhnologi digital yang menambah pesona pertunjukan," ujar Anti dalam keterangan tertulisnya kepada monitorday.com, Sabtu (26/10).
Menurut Anti Yank, pemilihan tema "Halaman Depan Tari Jakarta" gelaran JDC didekasikan sebagai apresiasi bagi komunitas tari di Jakarta. Ia menjelaskan, Jakarta merupakan Kota penuh komunitas, termasuk komunitas tari. Mereka selama ini merupakan tulang punggung dunia tari yang tumbuh dari berbagai simpul secara organik, mulai dari dunia akademik hingga luar kampus. Merekalah yang selama ini mengembangkan genre tari tradisi maupun kontomporer tanah air. Sudah sewajarnya JDC memberikan penghargaan sebesar-besarnya atas kontribusi yang diberikan para komunitas tersebut.
Sementara itu, Direktur Program JDC 2019 Hartati menambahkan, progran JDC tahun ini khususnya menampakkan dunia tari Jakarta terkait dengan keberagaman, kekayaan, warisan dan capaian-capaiannya pada kehidupan soaial warganya. Pantauan monitorday di lokasi JDC 2019, tampak pengunjung merasakan suka cita, gegap gempita, kontemplasi, hingga gagasan-gagasan besarnya melalui rangkaian acara yang diikuti.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakrta, Edy Junaedi menegaskan pemprov DKI Jakarta merasakan peran strategis JDC sebagai pengembangan kebudayaan di Ibu Kota khususnya dunia tari. Kehadiran JDC sebagai platform jejaring kerjasama dapat membangun dan memperkuat ekosistem tari jakarta sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia.
"JDC dapat menjadi salah satu ikon kota Jakarta yang berbasis pada peningkatan kualitas (capacity building) komunitas-komunitas tari di Jakarta. Sehingga keberadaan JDC perlu dikembangkan karena juga memiliki potensi pada sekotor pariwisata dan ekonomi ibu kota," tegas Edy.
Hingga berita ini di sampaikan, ribuan seni tari dan lebih dari ratusan sanggar/group/komunitas yang terlibat merupakan daya tarik JDC 2019 yang diyakini mampu menarik jumlah pengunjung lebih besar dari sebelumnya. Berbagai bentuk kaloborasi lintas seniman tari juga menjadi daya tarik tersendiri bagi perhelatan JDC kali ini.
Perlu diketahui, Jakarta Dance Carnival, (JDC) diinisiasi oleh Indonesian Dance Community (ID Community), sebuah komunitas tari berisi alumni institut Kesenian Jakarta (IKJ). Penggagasnya Hartati, Anti Yank, Wiwiek HW, Santi Ardati dan Yola Yulfianti merupakan pegiat tari dan kebudayaan di Jakarta. Jakrta Dance Carnival bertujuan menjadi ikon kegiatan kota Jakarta yang berbasis pada peningkatan kualitas (Capacity Building) bagi komunitas-komunitas tari (mapun komunitas seni budaya yang terhubung dengan tari) di Jakarta.
JDC merupakan sebuah platform jejaring kerjasama dalam upaya membangun ekosistem tari Jakarta yang dimulai pada tingkat akar rumput sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia. JDC akan dikembangakn ke taraf internasional dan dilipatgandakan dampaknya dalam meningkatkan peran hubungan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa.