IPO Platform Jual-Beli Aset Kripto Coinbase Bikin Pendirinya Mendadak Tajir Melintir

IPO Platform Jual-Beli Aset Kripto  Coinbase Bikin Pendirinya Mendadak Tajir Melintir
IPO Platform Jual-Beli Aset Kripto Coinbase Brian Amstrong/ net

MONITORDAY.COM - Di Indonesia kita masih memulai untuk menggunakan dompet elektronik. Sejumlah uang yang ada di rekening kita bisa tersimpan secara digital di berbagai platform elektronik. Lalu baik untuk keperluan transaksi daring maupun luring saldo di dompet digital itu dapat kita gunakan untuk bertransaksi. Meski begitu uang tunai, kartu debit dan kartu kredit masih mendominasi transaksi pembayaran kita. 

Sementara itu dunia yang telah melek digital telah berubah sangat cepat. Uang digital atau uang kripto telah dipercaya dan semakin banyak dimiliki dan digunakan. Maka untuk menjalankan dan mempermudah transaksi hadirlah perusahaan penyedia dompet elektronik untuk mata uang digital platform jual-beli aset kripto. 

Platform bertukar 'mata uang' digital alias kripto, Coinbase Global Inc, resmi mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa Wall Street AS, Nasdaq. Coinbase menjadi platform pertama dari cryptocurrency yang mencatatkan saham di Bursa Nasdaq dengan kode saham COIN.

Saham Coinbase dijual langsung ke pasar tanpa perantara (underwriters). Kemarin, Rabu (14/4/2021) adalah debut perdananya pasar saham AS.

Brian Armstrong masuk dalam jajaran klub orang terkaya dunia setelah perusahaan jual beli aset kriptonya, Coinbase Global Inc. melantai di pasar modal. Melansir CNN International, Jumat (16/4/2021) Coinbase yang melantai di bursa saham Nasdaq, memiliki valuasi hingga US$100 miliar atau setara dengan Rp1.461,5 triliun.

Armstrong disebut menjadi mega-miliarder instan berkat 40 juta sahamnya dihargai sebesar US$16 miliar. Adapun Armstrong mendirikan Coinbase sejak 2012 silam. Perusahaan tersebut membantu pengguna untuk membeli, menjual, dan menyimpan aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum.

Perusahan itu semakin populer seiring dengan meningkatnya minat masyarakat di aset kripto. Coinbase tercatat memiliki lebih dari 35 juta pelanggan di lebih dari 100 negara, dengan lebih dari US$25 miliar aset di platform dan lebih dari US$320 miliar dalam total volume yang diperdagangkan.

Pengguna aktif di platform resmi Coinbase melonjak menjadi 6,1 juta dari 2,8 juta pada kuartal IV/2021. Sementara itu, pengguna terverifikasi yang memiliki akun Coinbase melonjak menjadi 43 juta menjadi 56 juta. 

Nigel Green, pendiri sekaligus Kepala deVere Group, sebuah organisasi penasihat keuangan independen, mengatakan pencatatan langsung Coinbase adalah momen yang benar-benar penting bagi industri aset kripto.

Coinbase memutuskan untuk melantai ke bursa karena rekor jumlah uang tunai mengalir ke mata uang kripto yang meningkat dan investor teknologi yang haus akan pertumbuhan tinggi. Hasilnya, saat IPO pertumbuhan Coinbase tidak tertandingi.

Perusahaan itu mengatakan minggu lalu dalam mengumumkan hasil awal kuartal pertama bahwa pendapatan dalam periode tersebut melonjak sembilan kali lipat dari tahun lalu menjadi US$ 1,8 miliar (Rp 26 triliun).

Laba bersih naik dari US$ 32 juta (Rp 468 miliar) menjadi antara US$ 730 juta (Rp 10,6 triliun) hingga US$ 800 juta (Rp 11,7 triliun).