IPM Jabar Harap Muktamar XXII Jadi Momentum Kolaborasi

MONITORDAY.COM - Menjelang berlangsungnya Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ke 22 (XXII) yang digelar secara daring 25-28 Maret 2021, Pimpinan Daerah IPM Jawa Barat (Jabar) berharap agar momentum ini dijadikan ajang bagi kader untuk berkolaborasi.
Ketua Umum IPM Jabar, Rofid Izudin mengatakan, digelarnya Muktamar dengan keterbatasan akibat Pandemi Covid-19 harus jadi pengingat bahwa kolaborasi menjadi penting dalam rangka membangun IPM ke depan.
"Adanya keterbatasan ini kami harap tidak ada kubu-kubu yang memaksakan mendominasi, dan dapat berkolaborasi tanpa memandang regional, intervensi, serta berbagai hal yang mengkotak-kotakkan IPM," kata Rofid, kepada Monitorday.com, Senin (22/3/2021).
Dia menilai, Muktamar IPM yang digelar secara daring dapat menjadi alternatif dan contoh bagi organisasi-organisasi lain agar tetap menjalankan setiap permusyawaratan tanpa mengurangi esensi.
Karena itu, Rofid menegaskan, Muktamar ke 22 ini harus menekankan pada esensi, yakni untuk membangun IPM ke depan. Menurut dia, IPM kedepan harus bisa mewadahi kader-kader yang memiliki skill dan kompetensi.
"Yang perlu dibenahi adalah pemberdayaan kader IPM dari sisi soft skill. Lebih inklusif, membuka ruang partisipasi untuk menjaring potensi yang ada di grass root. Supaya potensi tersebut bisa diberdayakan tanpa melihat struktur, maupun pengalaman organisasi," tegas dia.
Selain itu, IPM juga diharapkan ke depan terus merawat tradisi intelektual dan kualitas berpikir, supaya gerakannya tidak keluar dari cita-cita luhur organisasi.
"IPM sebagai pengawal pengkaderan perlu tetap menjaga kualitas berpikirnya. Sebagimana diungkapkan Ayahanda Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah, red), bahwa IPM diharapkan bisa paham cara berpikir Muhammadiyah yang mencakup tiga hal, yakni Burhani, Bayani, dan Irfani," kata Rofid.