Pelajar Muhammadiyah Jadi Pengusaha, Why Not?

Pelajar Muhammadiyah Jadi Pengusaha, Why Not?
Komisaris Independen PT. Jamkrindo, Muchlas Rowi (Foto: Monitorday.com)

MONITORDAY.COM - Komisaris Independen PT. Jamkrindo, Muchlas Rowi mengatakan, memulai bisnis di usia muda menjadi hal yang sangat menarik dan patut untuk dicoba. 

"Pelajar Muhammadiyah jadi Pengusaha, Why Not? bayangkan, di usia yang masih remaja, sudah mulai merintis sebuah bisnis dan juga punya penghasilan sendiri," ujar Muchlas di diskusi terbatas bersama Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Jum'at sore  (12/3/2021).

Untuk menjadi pengusaha, kata Muchlas,  generasi muda atau dikenal milenial, perlu menjadikan 3 hal utama untuk mewujudkan impian tersebut.

Life needs focus

Menentukan bisnis yang tepat  dan sustainable memang tidak mudah. Terlebih jika bisnis tersebut diawali dari nol. Jika tidak fokus mengawali sebuah usaha, bisa dipastikan bisnis tersebut pasti gagal.

Fokus diketahui memang bukan hal yang mudah, tapi bukan hal yang sulit juga.  Dengan fokus, setiap pribadi akan  terus berkreasi, berinovasi  sehingga tetap survive dalam berbisnis. 

Trend is important

Tren yang berkembang akan membantu dalam menemukan berbagai ide baru yang menarik untuk mengembangkan bisnis. 

Karena dengan mengikuti tren, akan menggerakan otak kiri dan kanan untuk mencari cara  yang tepat sesuai tren terbaru agar lebih mudah terhubung dengan siapapun.

Dengan begitu, bisnis yang digeluti saat ini dapat berkembang ke arah yang lebih positif.

Expand your networking

Life Once, Life Greatly. Peribahasa ini rasanya cukup menjadi acuan bagi milenial saat ini untuk berkarya. Dengan semakin banyak bergaul, atau bergabung dengan komunitas, bisa memberikan energi yang positif.

Pertemanan dalam komunitas juga bisa jadi wadah menemukan teman sharing dan pemberi solusi.

Asalkan, pembahasan dalam komunitas itu yang penting dan urgent sehingga semangat berkemajuan dan unggul dalam berkarya masih tetap menjadi prioritas. .

"Bedanya berkomunitas di Muhammadiyah itu adalah kolaboratif yang berkemajuan dan unggul. Itu hal yang penting buat kita semua," ungkap Muchlas.

Selain menjaga kekompakan dalam komunitas, Muchlas juga berpesan pada milenial agar senantiasa  adaptif dengan tekhnologi karena ini era digital yang segalanya serba fast, measurable dan effective.

Pandemi yang belum mereda ini, sejatinya menjadi momentum bagi anak muda untuk melakukan extraordinary action (aksi yang luar biasa). Kalau hanya melakukan yang bisa-bisa saja, apalagi ala kadarnya. Dipastikan, anak muda seperti ini, hidupnya biasa saja. 

Harus berani melawan penyakit mental yang membuat tidak unggul dan berkemajuan.

"Jangan cepat puas, hindari sifat sombong, takabbur, baperan dan mau terima perbedaan gagasan," pinta Muchlas.

Terakhir, Mukhlas berpesan agar tetap istqomah menjalakan setiap perintah Yang Maha Kuasa karena keberhasilan itu tidak lepas dari kuasaNYA.

Tidak hanya itu, jadikan orang tua sebagai raja, maka Allah SWT buat segalanya akan indah untuk dijalani. 

"Saya titip pesan berikut untuk adinda semuanya yang mau sukses atau sedang merintis bisnis masa depan. Ingat yah, sholat di jaga, hormati kedua orang tua mu, sayangi ibu mu. Setelah itu, kamu  harus mudah bergaul dengan siapapun, miliki kualitas kepemimpinan, cakap menyuguhi gagasan dan berupaya sebisa mungkin untuk mempunyai mentor agar bisa memberikan nasehat-nasehat yang bernutrisi," tutup Muchlas seraya berharap pandemi ini segera berlalu dan semuanya kembali normal.