Inilah Wanita Solehah yang Perkataannya Didengar Allah Swt.
Khaulah binti Tsa’labah adalah seorang wanita biasa yang sanggup menghentikan seorang pemimpin di masa keemasan Islam yang terkenal sikap keadilan dan keutamaannya.

SUATU ketika, Umar bin Khaththab melewati sebuah jalan di Madinah disertai beberapa orang sahabat. Di tengah jalan, tia-tiba saja seorang wanita tua menghentikan langkahnya.
“Dulu, kamu bernama Umair,” kata wanita itu.
“Lalu berubah menjadi Umar,” lanjut wanita itu.
“Selanjutnya berubah kembali menjadi Umar Amirul Mi’minin,” katanya lagi.
“Wahai Umar, takutlah kepada Allah terhadap sesuatu yang dipinjamkan-Nya kepadamu,” lanjutnya kembali.
Tak lama setelah mendengat perkataan wanita tua tersebut, tangis Umar pun pecah. Sampai-sampai para sahabat dibuat bingung, apa gerangan yang membuat Umar acapkali menangis ketika bertemu wanita tua itu.
‘Apa yang Anda inginkan dengan membuat Amirul Mu’minin menangis?” tanya para sahabat kepada wanita tua itu.
Rupanya Umar tidak suka terhadap sikap para sahabat kepada wanita tua tersebut, sehinga Umar menegur mereka. “Diamlah! Tidakkah kalian kenal siapa wanita ini? Dia tak lain adalah Khailah binti Tsa’labah yang ucapannya langsung didengar Allah. Bahkan seorang Umar pun harus lebih mendengarkannya,” bentak Umar.
Khaulah binti Tsa’labah adalah seorang wanita biasa yang sanggup menghentikan seorang pemimpin di masa keemasan Islam yang terkenal sikap keadilan dan keutamaannya. Bahkan seorang Umar pun sampai harus menyimak semua perkataannya dengan seksama, sekalipun itu di tengah jalan. Adapun perkataan yang paling membuat hati Umar bergetas lalu menangis ialah kata-katanya, “Takutlah kepada Allah terhadap sesuatu yang dipinjamkan-Nya kepadamu.”
Tentu saja apa yang dilakukan Khaulah itu tak dimaksudkan untuk menjilat, memuji, apalagi mencari keuntungan materi, melainkan hanya untuk mengingatkannya agar memimpin umat dengan landasan ketakwaan kepada Allah.
Hebatnya, Sang Pemimpin malah menangis, menerima nasihat Kaulah dengan lapang dada tanpa terselip kesombongan sedikitpun.