Inilah Kelebihan Sistem Zonasi di PPDB Menurut Mendikbud

Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akhirya mulai ditetapkan berdasarkan zonasi oleh pemerintah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menuturkan system zonasi itu untuk memberikan akses dan keadilan terhadap pendidikan bagi semua kalangan masyarakat.

Inilah Kelebihan Sistem Zonasi di PPDB Menurut Mendikbud
Mendikbud, Muhadjir Effendy/Net

MONITORDAY.COM - Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akhirnya mulai ditetapkan berdasarkan zonasi oleh pemerintah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menuturkan system zonasi itu untuk memberikan akses dan keadilan terhadap pendidikan bagi semua kalangan masyarakat.

"Kewajiban pemerintah dan sekolah adalah memastikan semua anak mendapat pendidikan dengan memerhatikan anak harus masuk ke sekolah terdekat dari rumahnya," tutur Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/6/2019).

Menurut Muhadjir, semua anak bangsa pada dasarnya punya hak yang sama untuk mengakses pendidikan. Kata dia, tidak boleh ada diskriminasi dan pengkhususan untuk mendapat layanan pemerintah tersebut.

"Karena pada dasarnya anak bangsa memiliki hak yang sama. Karena itu, tidak boleh ada diskriminasi, hak eksklusif, kompetisi yang berlebihan untuk mendapatkan layanan pemerintah. Sekolah negeri itu memproduksi layanan publik. Cirinya harus non excludable, non rivarly, dan non discrimination," lanjutnya.

Itulah kenapa, sistem zonasi dalam PPDB ditetapkan di setiap sekolah. Dengan begitu, kata Muhadjir, keluarga yang kurang mampu dapat menyekolahkan anaknya di sekitar rumah, sehingga tidak perlu lagi memikirkan biaya transportasi.

"Apabila seorang anak yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu tidak mendapat sekolah di dalam zonanya, mereka akan berpotensi putus sekolah karena kendala biaya," ujarnya.

Muhadjir lalu mengajak para orang tua untuk mengubah pandangan mengenai sekolah unggulan. Karena menurutnya sekolah unggulan itu hanya identik dengan siswa yang pintar dan berekonomi menengah ke atas. Ia juga meminta sekolah negeri harus mendidik semua siswa tanpa terkecuali.

"Jangan sampai sekolah mengklaim sebagai unggulan hanya karena menerima anak-anak yang pandai dan umumnya dari keluarga dengan ekonomi menengah ke atas yang mampu memberikan fasilitas penunjang belajar anak. Sekolah, khususnya sekolah negeri harus mendidik semua siswa tanpa terkecuali,” pungkasnya.