Inilah Judul-judul Karya Para Peneliti Muda Dari DIY Sang Juara Umum LPSN SMP 2017
Dari bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan yakni 2 medali emas dan 1 medali perak; dari bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa yakni 1 medali emas dan 1 medali perunggu.

MONDAYREVIEW.COM - Mengingat pentingnya dunia penelitian dalam proses pembelajaran, maka Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama merasa perlu terus menumbuhkan aktivitas penelitian bagi peserta didik. Penumbuhan aktivitas penelitian sudah dilaksanakan secara berkelanjutan, salah satunya melalui Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR). Dan pada tahun 2016, LPIR diubah menjadi Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN). Pada penyelenggaraannya di Jakarta, 9-13 Oktober 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya merupakan kali kedua belas event lomba penelitian tingkat nasional ini dihelat.
LPSN SMP tingkat nasional tahun 2017 memperlombakan 102 naskah dengan peserta yang tersebar dari 32 provinsi di Indonesia. Terdapat 3 bidang lomba yakni Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan; Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Seni; Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa. Dari total 45 medali yang diperebutkan terdapat 22 provinsi yang mampu meraih medali. Ada pun keluar sebagai peringkat pertama dan juara umum LPSN SMP yakni provinsi DI Yogyakarta dengan perolehan 3 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu.
Keberhasilan provinsi DI Yogyakarta ditopang oleh sejumlah karya para peneliti mudanya. Ada pun sebaran medali yang diraih sang juara umum DI Yogyakarta yakni dari bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan yakni 2 medali emas dan 1 medali perak; dari bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa yakni 1 medali emas dan 1 medali perunggu.
Dari bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan, medali emas diraih dari penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hanif Wicaksono dan Muhammad Raditya Rizqia Ramadhan dengan judul “Limbah Cangkang Kerang Hijau Sebagai Penyerap Gas Beracun Gunung Api”. Lalu dari penelitian Muhammad Grandiv Lava Putra, Nashwa Maheswari Wannawijaya, Lilia Putri Aisyah dengan judul “Savon (Sansevieria Aglaonema) Si Layar Antiradiasi Dan Antibakteri”. Sedangkan medali perak diraih dari penelitian yang dilakoni oleh Zhafira Mafaz, Sheila Tirta Ayumurti, Septiani Rahmawati Wahyuningrum dengan judul Biolavicin (Biolarvasida Dari Cinnamomum Burmannii) Sebagai Pembasmi Larva Aedes Aegypti”.
Dari bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa, medali emas diraih dari karya penelitian yang dilakukan oleh Reynard Ardian Simanjuntak, Christopher Marcellino, Gerardus Fandy Gunawan Putra dengan judul “Sarung Tangan Penerjemah Bahasa Isyarat Tunawicara Berbasis Arduino”. Sedangkan medali perunggu direngkuh dari penelitian yang dilakukan oleh Nur Hakim Kadarisman, Rahagi Andhika, Aji Giriantoro Mufti dengan judul “Stimulator Pertumbuhan Tanaman Hortikultura Media Hidroponik Berbasis Suara Binatang Alami”.
Keberhasilan provinsi DI Yogyakarta terasa istimewa. Mengingat pada akhir September 2017 provinsi DI Yogyakarta menjadi Juara Umum Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Di samping itu keberhasilan menjadi Juara Umum LPSN SMP 2017 berarti mempertahankan gelar yang diraih pada tahun lalu.