Indonesia Muda Kutuk Kalangan yang Coba Ajukan Dwi Fungsi TNI

Sejarah panjang Dwi fungsi ABRI telah menyisakan banyak peristiwa di zaman Orde baru. Pada setiap peristiwa telah memacu bangsa Indonesia untuk berubah menciptakan tataran Pemerintahan yang menjalankan pemerintahan secara manusiawi.

Indonesia Muda Kutuk Kalangan yang Coba Ajukan Dwi Fungsi TNI

MONITORDAY.COM - Sejarah panjang Dwi fungsi ABRI telah menyisakan banyak peristiwa di zaman Orde baru. Pada setiap peristiwa telah memacu bangsa Indonesia untuk berubah menciptakan tataran Pemerintahan yang menjalankan pemerintahan secara manusiawi. 

"Untuk mencapai pada titik Reformasi butuh waktu panjang dan bahkan hampir setengah abad lamanya. Sehingga sangat tidak jarang kita menemui masyarakat yang trauma dengan sistem Dwi Fungsi ABRI yang pernah ada," kata Wasekjen Indonesia Muda, Andi Tenri Ajeng dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/2/2019).

Andi mengatakan reformasi dijadikan titik awal transisi Demokrasi dan Pembangunan Pemerintahan yang menjalankan Negara secara manusiawi. Lantas Apa tujuan sebahagian kalangan mengajukan pemberlakuan Dwi Fungsi TNI? 

"Hanya karena alasan Lembaga-lembaga negara dan non kementerian membutuhkan Keahlian yang dimiliki TNI," tegasnya.

Menurut Andi, Indonesia punya banyak tenaga yang mampu melahirkan tenaga Ahli yang dibutuh dalam berbagai bidang. Tanpa Harus menarik-narik TNI secara Organisasi kedalam kepentingan sempit yang dapat mengurangi profesionalan TNI. 

"Pengajuan sebahagian kalangan untuk memberlakukan Dwi Fungsi TNI hanya semangat membangkitkan hantu disiang bolong," ungkapnya.

"Kami dari Indonesia Muda menyayangkan dan Mengutuk kalangan yang mencoba menciderai proses transisi Demokrasi berbangsa, dengan mencoba kita ke masa lalu dengan sistim yang sama," tandasnya.