Indonesia Masih Darurat Konten Pornografi
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebut saat ini patut diwaspadai konten pornografi selain konten yang bersifat hoaks.

MONITORDAY.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebut saat ini patut diwaspadai konten pornografi selain konten yang bersifat hoaks.
Hal ini dikatakan, lantaran berdasarkan data dari Kominfo konten pornografi masih merajai internet negatif di Indonesia, terhitung sejak paruh kedua 2018 hingga akhir semester pertama 2019.
Dalam Mesin Pengais Konten Negatif (AIS) menemukan sebanyak 898.108 konten pornografi. Ini adalah yang tertinggi dari keseluruhan jenis konten negatif.
"Dari 264 juta lebih penduduk Indonesia, terdapat 171 juta orang yang menggunakan internet," Sekretaris Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Sadjan, dalam keterangan tertulis, Minggu (30/6).
"Saat ini, media digital dihujani oleh berita hoaks dan konten negatif, yang dibuat pihak yang dinilai memiliki motif iseng, psikis, ataupun motif ekonomi," lanjut dia.
Karena itu, Mesin AIS yang digagas Kominfo merupakan antisipasi dampak meluas konten negatif. Mesin tersebut dibuat untuk melacak konten hoaks dan konten negatif di internet.
Sadjan mengatakan, dengan AIS tersbeut, sejak Agustus 2018 lalu terdeteksi terjadi 162 hoaks terkait pemilu, 3.021 fraud atau kasus penipuan online, 41 hingga 50 perundungan siber, 10.451 terkait radikalisme dan 71.265 konten tentang perjudian.
Menurut dia, alasan orang mudah percaya hoaks adalah adanya keterbatasan informasi, tingkat popularitas informasi, era keterbukaan dan adanya konfirmasi bias.
Kasubdit Pemberdayaan Kapasitas TIK, Aris Kurniawan mengajak peserta seminar untuk meningkatkan kemampuan dan memanfaatkan internet untuk hal-hal yang produktif.
Menurut dia, ini bisa dimulai dari kemampuan untuk mencari informasi yang benar, menganalisis informasi yang benar dan menyebarkan informasi yang benar dan memproduksi informasi dan konten internet yang benar dan bermanfaat.