Indonesia- Jerman Perkuat Kerjasama Ekonomi Sektor Kemaritiman
Jerman Utara, khususnya Hamburg dan Bremerhaven, merupakan pusat industri perikanan terbesar di Jerman.

MONDAYREVIEW.COM- Jerman Utara, khususnya Hamburg dan Bremerhaven, merupakan pusat industri perikanan terbesar di Jerman. Dengan kapasitas tersebut, berbagai potensi kerjasama ekonomi dapat diperkuat antara para pelaku usaha sektor perikanan dari Indonesia dengan Jerman. Tujuan tersebut menjadi alasan utama pelaksanaan kegiatan seminar dan temu bisnis 'Opportunities in Indonesia's Fisheries Sector' yang berlangsung pada tanggal 23 Mei 2017 di Plenary Hall KADIN Hamburg, Jerman.
Konsul Jenderal RI Hamburg, Sylvia Arifin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas kerjasama yang erat dengan KADIN Hamburg dan OAV serta stakeholders terkait dalam mempromosikan potensi kerjasama ekonomi di sektor kemaritiman Indonesia melalui pelaksanaan berbagai Indonesia Maritime Updates Series sejak tahun 2015.
Menurutnya dengan luas perairan nasional yang mencapai sekitar 5,8 juta km2 atau mencakup 70% dari total wilayah keseluruhan, sumber daya kelautan termasuk perikanan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ia menambahkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gencar memberantas IUU Fishing dan mampu meningkatkan stok perikanan nasional dengan signifikan. Pemerintah RI juga berupaya memajukan kapasitas pengolahan produk perikanan nasional yang diharapkan mampu memberikan nilai tambah ekonomi yang lebih baik melalui program pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT).
“Potensi kapasitas perikanan nasional tersebut menjadi salah satu peluang yang baik untuk dapat dikembangkan bersama dengan stakeholders terkait di wilayah Jerman Utara sebagai sentra industri perikanan utama di negara tersebut mengingat data dari Kantor Statistik Jerman (Destatis) menunjukkan bahwa total perdagangan produk perikanan Jerman didominasi oleh impor dengan pangsa sebesar 71%,” jelasnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Direktur Hubungan Internasional KADIN Hamburg, Heinz Werner Dickmann, dalam pembukaannya menggarisbawahi besarnya kebutuhan Jerman akan ikan dan produk perikanan untuk konsumsi maupun re-eskpor ke berbagai negara sekitar Jerman.
Lebih lanjut ia mengungkapkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Jerman sangat tergantung pada pasokan dari berbagai negara penghasil ikan, termasuk diantaranya Indonesia.
“Sebagai salah satu anggota Uni Eropa (UE), Jerman menekankan pentingnya aspek legalitas produk perikanan. Untuk itu, sebagai salah satu satu pemasok ikan terbesar di dunia, Jerman secara dekat memantau perkembangan kebijakan perikanan di Indonesia,” paparnya.
Perlu diketahui KJRI Hamburg bekerja sama dengan Handelskammer (KADIN) Hamburg, German Asia-Pacific Business Association(Ostasiatischer Verein e. V./OAV) dan didukung oleh Asosiasi Industri dan Wholesalers Perikanan Jerman (Bundesverband Der Deutschen Fischindustrie und Des Fischgrosshandels e.V.) menggelar seminar dan temu bisnis.
Acara tersebut diikuti oleh peserta berasal dari kalangan pelaku usaha perikanan Jerman, Belanda, Belgia, Denmark, serta perwakilan dari Kemenko Maritim dan Kementerian Luar Negeri.
Pada kegiatan seminar 'Opportunities in Indonesia's Fisheries Sector', Indonesia menghadirkan narasumber dari Direktur Infrastruktur Perkapalan, Perikanan dan Pariwisata, Kementerian Koordinator (Kemenko) kemaritiman; Direktur Perencanaan Investasi Agribisnis dan SDA, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM); Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Tuna Indonesia (ASTUIN); dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I). Di sisi Jerman, kegiatan seminar dimaksud turut menghadirkan Managing Director Asosiasi Industri dan Wholesalers Perikanan Jerman (Bundesverband Der Deutschen Fischindustrie und Des Fischgrosshandels e.V.) dan Managing Director Yin Seafood GmbH selaku narasumber.