Imbas Covid-19, Peringatan Hardiknas 2020 Dirayakan dengan Perangkat Digital
Hardiknas tahun ini harus dilakukan sederhana, terpusat, dan terbatas di Kantor Kemendikbud.

MONITORDAY.COM - Kondisi darurat Corona Virus Desease 19 (Covid-19) membuat kegiatan di semua lini pendidikan bergeser ke digital. Tak hanya diharuskan untuk belajar melalui jarak jauh dari rumah tapi juga dituntut untuk bisa mengoperasikan perangkat digital sebagai medianya. Hal ini juga berimbas pada setiap kegiatan nasional di dunia pendidikan salah satunya peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2020.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Hardiknas tahun ini harus dilakukan sederhana, terpusat, dan terbatas di Kantor Kemendikbud. Bahkan perayaannya diselenggarakan dengan perangkat digital yakni lewat siaran langsung TVRI dan Channel Youtobe Kemendikbud.
“Mungkin hanya 10 persen sekolah yang selama ini sudah memodifikasi metode pembelajarannya antara tatap muka dan daring menggunakan platform e-learing tertentu. Yang penting bagi kami, anak-anak ada aktivitas pembelajaran. Itu yang harus dilakukan,” tutur Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Plt. Dirjen PAUD Dikdasmen), Hamid Muhammad.
Untuk diketahui, di awal kebijakan Belajar dari Rumah (BDR), Kemendikbud telah bekerja sama dengan beberapa provider untuk memberikan paket kuota gratis kepada siswa. Nilai benefitnya beragam di masing-masing provider. Hal ini untuk memudahkan siswa mengakses internet berbagai platform pembelajaran.
“Kami berharap tiap desa sudah tersambung internet. Koordinasi dengan kementerian tekait terus kami lakukan. Namun perlu kita ketahui, di saat kebutuhan jaringan internet kian besar, terjadi kepadatan traffic pada layanan internet tersebut,” jelas Hamid.
Selanjutnya, Hamid berpesan agar dinas pendidikan dan kepala sekolah bisa ikut mencarikan solusi dalam pengadaan jaringan internet yang memadai bagi siswa
Peneliti Kebijakan Publik, Rico Santoro pada kesempatan yang sama menyampaikan hikmah di balik wabah Covid-19. Ia mengatakan, kreativitas biasanya muncul ketika ada masalah, untuk menjawab tantangan tersebut.
“Pendidikan adalah cara membangun optimisme. Hambatan dapat membuka peluang munculnya daya pikir untuk menjawab tantangan. Pemerintah harusnya terus kembangkan pendidikan daring di masa mendatang,” Ujar Rico
Rico berharap pemerintah dapat menyisipkan materi yang unik sesuai karakteristik daerah masing-masing, agar lebih menarik dan memudahkan para peserta didik menerima materi pembelajaran.
“Saya harap kita bisa menciptakan berbagai model pembelajaran yang unik, dan menginspirasi,” pesannya.