Ikut Main Bambu Gila, Kepala BNNP Malut: Permainan Ini Miliki Makna Filosofis
Bambu Gila memiliki makna filosofis untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat akan bahaya narkoba.

MONITORDAY.COM - Kepala BNNP Malut Brigjen Pol. M Arief Ramdhani ikut bermain Bara Masuen (Bambu Gila) di Mini Festival Kulaba Tempo Dulu, Sabtu (3/10/2020).
Partisipasi Kepala BNNP Malut ini sebagai bentuk gerakan Kampanye Stop Narkoba.
"Kegiatan ini memiliki makna filosofis yang juga gerakan penyadaran, pemberian informasi, sosialisasi, dan kewaspadaan bahaya Narkoba kepada masyarakat," ujar Arief Ramdhani saat memberikan sambutan kepada seluruh peserta Bambu Gila yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat.
Menurut Arief, permainan tradisional ini semestinya dijaga dan dirawat oleh generasi muda. Dengan giatnya berbagai kegiatan masyarakat, maka mereka disibukkan dengan ragam kegiatan positif sehingga tidak terlibat narkoba baik sebagai pengguna maupun pengedar/penyalahgunaan pengedar dan bandar narkoba.
Kepala BNNP Malut juga menyerahkan display Narkoba kepada pihak Kelurahan Kulaba, serta bantuan bola voley untuk remaja putri dan bola kaki untuk remaja putra.
Hadir dalam acara ini juga Lurah Kulaba, perwakilan Komunitas Jaringan Kota, Babinsa dan Babinkamtibmas Kulaba, juga masyarakat Kel.Kulaba Kota Ternate bersama personil BNNP Malut.
Kesempatan yang sama, Kabid P2M BNNP Malut, Hairuddin Umaternate memberikan apresiasi tertinggi kepada pemuda Kulaba atas terselenggaranya pagelaran senin budaya diantaranya tarian soya soya, puisi, tarian lalayon, dan bambu gila.
Lebih lanjut, Hairuddin menegaskan bahwa Kulaba sebagai salah satu pintu masuk pariwisata di Kota Ternate mendorong BNNP Malut untuk menyelenggarakan pagelaran seni ini sehingga masyarakat khususnya para generasi milenial kreatif, sadar, sehat produktif dan bahagia tanpa Narkoba.