ICMI dan Pemda Kabupaten Cirebon Inisiasi Kembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Syariah

ICMI dan Pemda Kabupaten Cirebon Inisiasi Kembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Syariah
Pengurus ICMI Orda Kabupaten Cirebon (Foto: ICMI-Monitorday)

MONITORDAY.COM - Pangsa ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional terus meningkat meski di tengah pelemahan ekonomi yang terimbas pandemi Covid-19. 

Terkait dengan itu, potensi daerah di Kabupaten Cirebon, khususnya wilayah timur yang belum tergali maksimal, dinilai tepat untuk dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus syariah (KEKS).

Gagagasan cemerlang ini mengemuka saat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Kabupaten Cirebon berbincang dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cirebon, Dr. Didi Rosiyadi, di ruang kerjanya pada Selasa (22/6/2021). 

Ketua ICMI Orda Kabupaten Cirebon, dr H Asad SpTHT KL didampingi Dewa Penasehat ICMI, Dr Ir H Murasa dan Wakil Ketua ICMI, H Ali Wahyuno memandang pengembangan Cirebon Timur sebagai KEKS adalah solusi tepat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

" Dari Rakor tersebut, merekomendasikan Kawasan Ekonomi Khusus Syariah untuk Kawasan Industri, Perdagangan, Centra UKM seluas 4.000 Ha. di Kawasan Kabupaten Cirebon Timur," terang dr. Asad kepada monitorday.com, Rabu (23/6/2021). 

dr. Asad menjelaskan bahwa Rencana Regional Planning Maping Potensi Wilayah Kabuparen Cirebon sudah mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah  RTRW &  RDTR yang akan diimplementasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) Tahun 20219 - 2024.

Selanjutnya, dr. Asad memaparkan sejumlah poin penting untuk ditindaklanjuti. 

Langkah pertama, sambung dr. Asad, adalah membuat  Surat Audensi ke Bupati Cq Bapeda sosialisasi RPJMD Th. 2019 - 2024. Dan laporan persiapan permohonan Menyambut Silaturrahim Kerja Daerah ( SILAKDA ) ICMI ORDA Kabupaten Cirebon Juli 202 mendatang. 

Yang kedua, pembuatan Draft LOI dan MoU ICMI dengan Pemda ditujukan ke Bapenas, Universitas Amsterdam, Pemda DKI, Pemprov Jabar.

 “Ketiga, menyusun rencaana pertemuan dengan Bupati dan Menteri Pemerintahan Desa,” tandas dr. Asad.

Keempat, menyusun Program Ketahanan  Kesehatan Masyarakat Pengendalian  Covid.

Dituturkan dr. Asad,  Program Kemandirian Ekonomi Ketahanan Pangan , Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Syariah Membangun Desa-Desa Wisata Wisata Agro, Kerajinan Batu Alam,  Gerabah, Batik dan lain sebagainya.

Kelima, menyiapkan program Program Pendidikan Penyiapan Biasiswa S1, S2 dan S3 untuk Kader ICMI baik ke Universitas Dalam dan Luar Negeri.

Yang terakhir, menginisiasi Program Kabupaten Cirebon Mandiri dengan Study Comparative ke Kabupaten Kulonprogo, merencanakan program Urban Farming Ekonomi Kerakyatan.

Dengan mempertimbangkan poin diatas, maka inisiasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sangat mungkin untuk diwujudkan dalam rangka pengembangan industri halal juga menggenjot pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Kabupaten Cirebon.