Ibadah Utama di Saat Pandemi Corona
Kunci keberhasilan untuk mengatasi wabah adalah bagaimana kita mentaati pimpinan kita, mentaati pemerintah kita.

MONITORDAY.COM - Menyikapi permasalahan bangsa Indonesia, ketika wabah pandemi gobal Covid-19 yang berimbas terhadap tatanan kehidupan, terutama sektor perekonomian yang mengalami krisis finansial, pangan, dan juga hilangnya status pekerjaan.
Terkait adanya hal tersebut, HM. Muchlas Rowi, yang juga sebagai CEO Monday Media Group menyampaikan, bahwa kunci keberhasilan untuk mengatasi wabah adalah bagaimana kita mentaati pimpinan kita, mentaati pemerintah kita yang didalam Al-Quran Surat An-Nissa: 59, adalah Ulil'amri.
Lanjutnya, cuma memang ketika perintah untuk tingggal di rumah itu dijalankan, ada satu persoalan yang terjadi kepada masyarakat yang bagi dia kerja harian.
"Mungkin kita yang dicukupkan oleh Allah rezekinya, dan bagi agnia tidak masalah, karena apa ? karena mereka masih punya tabungan. Tapi bagaimana dengan buruh harian, dia hidup dari kerja harian itu akan ada persoalan. Karena apabila tinggal dirumah, bagaimana dengan nasib anak-anaknya," tuturnya
Menurutnya, memang pemerintah telah menyiapkan program-program bantalan sosial dalam bentuk pembagian sembako, kemudian pemberian bansos tetapi, ternyata tidak juga mencukupi.
"Oleh karena itu, mari kita sebagai kaum muslimin yang kebetulan oleh Allah diberi keleluasaan rezekinya untuk menutupi hal ini," ucap Muchlas di Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Muchlas menambahkan, bisa jadi pembagiannya kebetulan tidak bisa merata, karena memang ada persoalan data, tetapi inilah saatnya, yang saya katakan jadi ladang amal. Anjuran bersodakoh itu luar biasa, kenapa? karena ada satu ayat yang apabila kita renungkan dengan mendalam maka kita akan melakukan uapaya-upaya, bagaimana harta kita itu bisa diberikan kepada masyarakat yang memerlukan. Karena ternyata sodakoh itu bisa jadi perisai, kata Nabi.
Ketika kita meninggal, didalam (QS. Al-Munaffiqun: 10) dikatakan:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang diantara kamu, lalu dia berkata (Menyesali) Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi maka aku akan dapat bersodakoh."
Apa relevansinya ayat ini dengan kita? Kita melihat bahwa wabah covid-19 itu tidak mengenal batas wilayah, tidak mengenal kata sosial, semua akan dapat. Seandainya kita orang agnia, dan kebetulan kita yakin bahwa kita juga akan terpapar suatu saat nanti, tetapi kemudian kita tidak menjalankan anjuran Allah. Dengan menginfakkan rezekinya, yang ini akan menjadi bekal maka ketika kematian kita akan hadir maka penyesalanlah yang akan terjadi. ungkap Muchlas menguraikan.
"Sebagaimana seorang mayat, yang meminta waktu kepada Allah untuk diberikan waktu, walau hanya lima menit yaitu untuk bersodakoh," imbuhnya.
Sodakoh ini menjadi penting, kenapa? karena Allah memberikan kesempatan ketika masyarakat ini membutuhkan, masyarakat-masyarakat yang dibawah, pekerja harian. Bila seandainya uang kita sisihkan untuk meringankan, maka ini akan menjadi bekal yang luar biasa ketika kita menghadap Allah.
"Kalau misalnya kita terpapar dan Allah takdirkan meninggal, tetapi ketika kita hidup sampai wabah ini selesai, maka Allah menjanjikan sebagaimana dijelaskan di dalam Surat Al-Baqarah, "Bahwa setiap sodakoh yang diberikan itu, maka Allah akan lipat gandakan," kata Muchlas, yang juga Ketua DKM Mesjid Raya, Jakarta Garden City, Jakarta.
Dan ingat, dalam (QS. Ar-Rahman: 60) dikatakan,
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَان ُ
"Tidaklah, balasan bagi orang yang berbuat baik,melakukan sodakoh itu kecuali, al-ihsan".
Oleh karena itu, wahai kaum muslimin yang di mulyakan oleh Allah. Ketika sholat berjamaah itu tidak bisa dilakukan oleh kita karena memang ketika mesjid-mesjid itu ditutup. Maka sekarang saatnya kita harus melakukan amal terbaik yaitu sodakoh. Sebagaimana mayat meminta waktu lima menit untuk bersodakoh, sekarang oleh Allah diberi kesempatan.
"Ayo, kita bersama-sama berikan sodakoh kepada orang yang memerlukan" pungkasnya.