HMI Gandeng Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Bantu Warga Terdampak Pandemi Covid-19

MONITORDAY.COM - “Tidak penting apa pun Agama atau Sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik buat semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu”.
Kiranya ungkapan bijak di atas yang diucapkan oleh Abdurahman Wahid –Presiden RI ke 4– yang akrab di sapa Gus Dur perlu dihayati oleh seluruh pihak di negeri ini.
Tampaknya, ungkapan ini menggerakkan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk berkontribusi secara nyata di masa pandemi ini.
HMI pun mengajak dua rumah ibadah, yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta hadir di tengah masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Kolaborasi dua rumah ibadah ini menitikberatkan bahwa agama yang berbeda-beda secara teologis dan konsepsi ketuhanan pun bertemu pada satu titik, yaitu nilai-nilai kemanusiaan.
Senior HMI, Arif Rosyid menegaskan bahwa yang perlu dilakukan saat pandemi adalah kerja nyata dari setiap anak bangsa. Bukan saling mencari panggung untuk bisa dilihat karena rakyat butuh aksi nyata.
" Daripada hanya teriak dan memberikan kritik yang tak konstruktif, lebih baik lakukanlah kerja nyata untuk membantu warga yang saat ini sedang susah. Kami ajak Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral bersama untuk hadir di tengah masyarakat, karena ini juga bagian dari perwujudan toleransi yang nyata " ucap Arif yang juga Komut Bank Syariah Indonesia kepada monitorday.com, Sabtu (14/8/2021).
Selanjutnya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) atas inisiatif organisasi ini dalam menggandeng tokoh-tokoh lintas agama untuk agenda kemanusiaan.
“Apa yang kita saksikan pada hari ini, teman-teman menghadap ke Katedral di samping Masjid Istiqlal, itulah lambang Keindonesiaan yang sangat hidup. Sesulit apapun jalan yang kita hadapi saat ini, ini adalah kekayaan batin yang dimiliki anak bangsa dalam berbagi," kata Nasaruddin Umar seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (13/8/2021).
"Kita tidak boleh sendiri-sendiri dalam mengurus umat dan bangsa. Harus ada sinergi, karena di mana ada sinergi, di situ ada berkah,” sambung Imam Besar Istiqlal.
Sementara itu, Romo Agustinus Heri Wibowo, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengatakan, rumah ibadah adalah rumah sakit di medan perang.
Oleh karena itu, ia senang Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal yang letaknya saling berseberangan bisa bersama-sama membantu warga yang terdampak pandemi.
"Momen seperti ini menunjukkan universalitas serta persaudaraan lintas iman dan lintas kepercayaan yang terwujud dengan harmonis di Indonesia ini," kata Romo Agustinus.