Hendri Saparini: Pandemi Momentum Untuk Menggerakkan Ekonomi

Hendri Saparini: Pandemi Momentum Untuk Menggerakkan Ekonomi
Pakar Ekonomi dan Anggota Forum Dekan FEB PTM Dr. Hendri Saparini (youtube.com)

MONITORDAY.COM - Pandemi dianggap sebagai sumber penurunan pertumbuhan dan aktifitas ekonomi. Hal ini berdasarkan statistik bahwa pertumbuhan ekonomi menurun dan banyak aturan pembatasan aktifitas selama pandemi. 

Namun hal ini disanggah oleh Pakar Ekonomi dan Anggota Forum Dekan FEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah Hendri Saparini. Menurut Rini pandemi justru merupakan kesempatan untuk memulai aktifitas ekonomi seperti kewirausahaan. Rini juga mengatakan bahwa selama tahun 2020 investasi yang masuk ke Indonesia justru mencapai dua digit. 

"Tidak ada lagi diskusi bahwa kita sekarang sedang dalam masa pandemi. Justru saat inilah untuk memulai menyiapkan sesuatu. Pandemi justru terjadi screening sektor mana kita mempunyai peluang seperti kesehatan, pangan dll. Selama 2020 investasi yang masuk ke Indonesia mencapai double digit. Artinya investor justru berinvestasi jangka panjang dalam pandemi. Kita lalai untuk melakukan ini," ujar Rini dalam Webinar yang diselenggarakan JIBPost pada Senin (26/04/21). 

Hendri menambahkan bahwa Indonesia merupakan negara yang tetap bisa bergerak secara ekonomi karena mempunyai banyak ruang untuk itu. Hal ini berbeda dengan negara tetangga seperti Singapura yang hanya mengandalkan sektor jasa. Pandemi benar-benar memukul perekonomian negara tersebut. 

"Ketika berbicara pandemi, seolah pertumbuhan negatif dan aktifitas ekonomi harus berhenti. Hal ini tidak berlaku bagi Indonesia. Singapura terhenti aktifitas ekonominya karena pandemi. Namun Indonesia diibaratkan rumah besar yang kita masih punya banyak ruangan untuk bergerak," tuturnya. 

Terakhir Rini mendorong agar warga Muhammadiyah kembali menumbuhkan etos kewirausahaan dan bisnis yang sudah bergeser menjadi etos profesional dan akademisi. Rini menceritakan pengalamannya bahwa pada generasi sebelumnya, banyak warga Muhammadiyah yang menjadi saudagar. Rini juga mendorong Muhammadiyah agar dapat menekan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang dapat menggerakkan ekonomi. 

"Kenapa kita harus memulai wirausaha sekarang? karena jumlah entrepreneur kita masih terbatas. Dahulu warga Muhammadiyah di Kotagede kebanuakan pengusaha. Namun hari ini ada pergeseran dari pengusaha ke akademisi. Jangan-jangan kita lebih banyak diskusi. Perlu ada perubahan dalam keluarga kita sendiri. Apa yang harus dilakukan adalah kita melakukan gerakan konkret bisnis. Yang kedua adalah kekuatan Muhammadiyah harus digunakan. Muhammadiyah harus mendorong agar pemerintah mendukung kegiatan ekonomi riil," pungkasnya.