Helmy Yahya : Hak Siar Liga Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Liga Inggris

Harganya US$3 juta, US$1 juta itu komitmen diambil iklannya. Kami cuma bayar US$2 juta dolar. Kalau dihitung dapat 76 game, dapat preview, dapat highlight 1 jam 38 minggu dapat after match 1 jam setelah match.

Helmy Yahya : Hak Siar Liga Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Liga Inggris
Mantan Direktur Utama (Dirut) TVRI Helmy Yahya/ Net

MONITORDAY. COM - Mantan Direktur Utama (Dirut) TVRI Helmy Yahya mengatakan hak siar Liga Indonesia lebih mahal dibandingkan Liga Inggris. Ia mengaku bersyukur TVRI dapat memegang hak siar Premier Inggris dengan harga yang sangat murah. 

Menurut Helmy, TVRI hanya perlu membayar US$2 juta untuk mendapatkan sejumlah program Premier League. Termasuk 76 pertandingan hingga sejumlah konten lainnya.

"Harganya US$3 juta, US$1 juta itu komitmen diambil iklannya. Kami cuma bayar US$2 juta dolar. Kalau dihitung dapat 76 game, dapat preview, dapat highlight 1 jam 38 minggu dapat after match 1 jam setelah match," kata Helmy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/01/2020).

Selain itu, Helmy menyebut Liga Inggris sebagai killer content bagi TVRI. Menurutnya, Liga Inggris menjadi pintu masuk masyarakat menyaksikan program TVRI lainnya.

"Liga Inggris bagi kami adalah killer content, sebuah showcase, sebuah etalase, orang melihatnya dan dia akan masuk lalu dia akan belanja program-program yang lain yaitu sosialisasi kami, pendidikan kami, dan sebagainya," tuturnya.

Tak hanya hak siar Liga Inggris, TVRI juga sempat mendapat kepercayaan menyiarkan laga internasional timnas sepak bola Indonesia.

TVRI pun mendapatkan kepercayaan dari Badminton World Federation (BWF) untuk menyiarkan sejumlah perhelatan bulutangkis dunia.

"Ini berbarengan dengan prestasi atlet indonesia yang membaik ada Minions (Kevin Sanjaya/Marcus Gideon), Jojo (Jonatan Christie), Anthony Ginting, atau Praveen Jordan. Setiap kami tayangkan, rating dan share TVRI melompat," tambahnya.

Sementara itu, terkait anggaran untuk membayar hak siar Liga Premier Inggris, Helmy menguraikan bisa menggunakan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TVRI. Menurutnya, PNBP TVRI sangat mencukupi untuk membiayai hak siar Liga Inggris.

"Apakah konyol kami dengan PNBP, tidak. PNBP TVRI itu sekitar Rp150 miliar, kami boleh ambil Rp120 miliar. Kalau hanya akan bayar Liga Inggris seharga US$2 juta atau Rp28 miliar kecil, itu pasti kami bisa bayar," lanjutnya.

Lebih jauh, Helmy membantah bahwa TVRI mengalami gagal bayar seperti yang dialami PT Asuransi Jiwasraya. Menurutnya, peristiwa yang dialami TVRI hanya tunda bayar dan hal tersebut wajar dalam proses bisnis.

"Kalau dianggap kami gagal bayar seperti Jiwasraya, masya Allah, sungguh dua perbandingan yang sangat berbeda. Jiwasraya itu gagal bayar, kami tunda bayar," ujarnya.

Sebelumnya, Dewan Pengawas (Dewas) TVRI mempermasalahkan beban anggaran program Liga Inggris senilai US$9 juta, jadi salah satu alasan memecat Helmy.