Haru Biru Warnai Momen Idul Fitri 1442 H Warga Indonesia di Korea Utara

MONITORDAY.COM - Suasana penuh keakraban selimuti momen Idul Fitri 1442 Hijriyah di Kedutaan Besar RI (KBRI) Pyongyang Korea Utara. Turut hadir, warga Indonesia dan para duta besar dan diplomat negara sahabat di Korea Utara yang ikut menikmati perayaan tersebut.
Duta Besar RI untuk Korea Utara Berlian Napitupulu mengaku bersyukur kepada Yang Maha Kuasa atas limpahan kesehatan. Selain itu, Otoritas Korut juga mengijinkan kegiatan Open House ini dan Sholat Ied. Padahal selama ini, kegiatan apapaun tidak diperkenankan duna pencegahan pandemi COVID-19 di Korea Utara.
Kegiatan perayaan Idul Fitri itu juga dimanfaatkan Dubes Berlian untuk mempromosikan masakan dan minuman khas Indonesia, antara lain gulai ayam, baso ikan, mie goreng, tahu isi, bolu kukus, cendol, teh dan kopi Indonesia.
Berlian mengucapkan terimakasih atas kehadiran seluruh WNI di Pyongyang dan para kepala perwakilan negara Islam di Korea Utara, yaitu duta besar Palestina, dubes Suriah, kuasa usaha Mesir dan staf kedutaan besar Iran beserta keluarga mereka.
"Sebelum pandemi, ada sekitar 90 orang masyarakat Muslim di Pyongyang dari berbagai kedutaan dan organisasi internasional. Sekarang hanya sekitar 30 orang, termasuk 12 orang WNI. Namun, kita bersyukur masih kompak dan diperbolehkan berkumpul sehingga tali persahabatan masih terjalin di tengah keterbatasan dan lockdown," ujar Berlian melalui ketarangan tertulis yang diterima redaksi monitorday.com, Jum'at (14/5/2021).
Dia menyebutkan bahwa perayaan Idul Fitri tahun ini unik dan menarik karena bersamaan dengan perayaan Kenaikan Isa Almasih, yang berarti dua hari besar Islam dan Kristen dirayakan sekaligus.
"Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk dengan ratusan suku, budaya dan berbagai agama berbeda, namun bisa bersatu dan punya tradisi saling menghormati serta saling mengunjungi pada hari-hari raya besar seperti Idul Fitri," tutur Berlian.
Dubes Suriah untuk Korut yang hadir dalam acara open house itu mengakui bahwa Indonesia sejak lama merupakan suatu model terbaik bagi dunia Islam karena sangat moderat dan toleran. Ia juga memuji peranan Indonesia yang selalu membantu saudara muslim, khususnya dalam masalah yang dihadapi Palestina.
Acara ditutup dengan foto bersama dan pemberian bingkisan batik sebagai cinderamata khas Indonesia kepada para duta besar dan kepala perwakilan asing yang hadir.