Hadiri Webinar FE UMC, Stafsus Kemenkop Paparkan Jurus Jitu Pulihkan Ekonomi Bagi UMKM dan Koperasi

MONITORDAY.COM - Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, M Riza Damanik, Ph.D. mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2021 tumbuh sebesar 7,07% (yoy), tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Pertumbuhan tersebut dicapai pada saat Kasus Aktif Covid-19 rata-rata selama Triwulan II-2021 yang tercatat mencapai sekitar 113.218 kasus.
Hal ini dipaparkan oleh Riza Damanik di Webinar Nasional dengan tema " Peta Ekonomi 2021, Seperti Apa?" pada Sabtu (2//10/2021).
Mengawali paparannya, Riza memberikan apresiasi kepada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Cirebon melalui Himpunan Mahasiswa (HIMA) FE UMC telah menggelar webinar nasional yang sangat baik.
Kegiatan yang dinisiasi oleh mahasiswa, pertanda literasi ekonomi tengah bergeliat di FE UMC.
" Saya ucapkan selamat kepada Rektor UMC, Dekan FE UMC, Kaprodi Akuntansi dan Manejmen dan Ketua HIMA FE atas acara yang kereen hari ini," kata Riza kepada seluruh peserta webinar yang dihadiri oleh akademisi FE UMC dan banyak praktisi dari berbagai daerah di Indonesia.
Lantas bagaimana dengan kondisi UMKM saat ini, Riza memaparkan bahwa penguatan ekonomi mulai tumbuh, seperti yang terlihat di hasil Survey Mandiri Institute terhadap 505 responden UMKM pada Maret-April 2021mencatat sebanyak 85% dari responden UMKM mengaku usahanya sudah kembali berjalan normal, terdapat 22% UMKM yang tadinya berhenti beroperasi kembali beroperasi secara normal pada 2021.
Kemudian Hasil survey BRI Micro & SME Indeks (BMSI Q1-2021), Indeks Kepercayaan pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) terus meningkat dari 126,8 di Q3 2020 menjadi 136,3 di Q4 2020. Pelaku UMKM optimis dan yakin Pemerintah mampu menangani dampak Covid-19 dengan baik.
" Jika mengacu kedua survey tersebut, maka kondisi ekonomi nasional mulai menunjukan tanda-tanda pemulihan," terang Riza.
Kondisi ekonomi yang semakin membaik ini diakibatkan oleh peran Digitalisasi UMKM dari hulu (suspply side) ke hilir (demand side).
Sampai tahun 2024 ditargetkan 30 juta UMKM masuk dalam ekosistem digital. Pemerintah mengkampanyekan “Go Digital” bagi UMKM sebagai salah satu upaya percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kerja sama dengan beberapa e-commerce ternama sebagai salah satu strategi untuk menyerap produk UMKM, sekaligus memperluas target merchant UMKM pengguna QRIS hingga 12 juta merchant pada 2021.
Bahkan 80% UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik
Kendati demikian, tantangan dalam digitalisasi UMKM juga tak bisa dipungkiri masih menjada kendala. Misalnya, masih rendahnya literasi digital UMKM, kapasitas produksi yg masih terbatas, kualitas produksi dan akses pasar.
Karenanya, upaya Kemenkop dan UKM berupaya memberikan pelatihan, pendampingan dan inkubator usaha sampai dengan perluasan akses market salah satunya on-boarding platform pengadaan barang & jasa (LKPP, PaDI).
Selain digitalisasi, Riza juga menyampaikan bahwa Pemerintah mendorong UKM ekspor dengan menyalurkan pembiayaan ekspor melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) yang dilaksanakan oleh LPEI. UKM di sektor furniture merupakan penerima PKE terbesar (18%). Dukungan pembiayaan ekspor diharapkan dapat semakin mendorong pencapaian target 500 ribu UMKM eksportir baru hingga 2030
Riza juga mengakui bahwa UMKM yang terjalin dalam kemitraan, termasuk berjejaring ke dalam rantai nilai global masih tergolong rendah.
" Mengacu sensus ekonomi BPS, 2018 bahwa 93% data UMK belum menjalin kemitraan. Lalu, rasio produk UMKM dalam rantai nilai global baru mencapai 6,3%," terang Riza.
Oleh karena itu, Riza menjelaskan ada empat langkah Kemenkop UKM melakukan integrasi UMKM ke rantai pasok melalui kemitraan usaha berupa tiga langkah berikut.
Kementerian Koperasi dan UKM bersama-sama Kementerian BUMN dan Kementerian Perindustrian juga sedang melakukan piloting melalui matchmaking kemitraan 291 UKM dengan 6 BUMN, masing-masing: Pertamina, PLN, Kimia Farma, Perhutani, RNI dan Krakatau Steel.
40% alokasi produk UMKM pada bela pengadaan LKPP dan e-katalog. Per 2 Agustus 2021—realisasi Belanja Paket Usaha Kecil senilai Rp 144,31 Triliun atau 33% dari target alokasi 40% yaitu senilai Rp446,96 triliun (LKPP).
PaDi UMKM merupakan platform digital yang mempertemukan UMKM dengan 9 BUMN untuk memberi peluang bagi UMKM dalam mendapatkan transaksi, serta memperoleh pembiayaan dari BUMN.
Alokasi 30% infrastruktur publik untuk UMK berupa koordinasi, identifikasi, dan penyediaan 30% area publik bersama PT. Angkasa Pura I dan II, PT. KAI, PT. ASDP IndonesiaFerry, PT. Pelindo.