Optimisme Nilai Rupiah Tetap Kuat di Hadapan Dolar

Optimisme Nilai Rupiah Tetap Kuat di Hadapan Dolar
ilustasi rupiah dan dolar / net

MONITORDAY.COM - Sejak kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih labil. Sempat menguat dan juga sempat merasakan posisi kritis pada zona merah. Namun pada akhirnya rupiah mampu menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).

Pada Senin (19/11/2018) US$ 1 setara dengan Rp 14.585. Rupiah kini menguat 0,16% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Selain rupiah, mata uang yang menguat adalah rupee India, yen Jepang, ringgit Malaysia, dan peso Fillipina. Hingga saat ini, mata uang Asia masih bergerak variatif terhadap dolar AS.

Rupee menjadi mata uang dengan penguatan paling tajam di Asia. Sementara rupiah menjadi yang terkuat kedua. Meski rupiah harus merelakan mahkota raja Asia kepada rupee, tetapi posisi runner-up tidak terlalu buruk.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah, mengatakan pergerakan rupiah sangat dipengaruhi oleh dinamika global. Namun, sejauh ini sentimen global cukup memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai tukar rupiah.

"Penguatan rupiah dipengaruhi oleh optimisme menurunnya risiko eskalasi konflik perdagangan AS dan China juga didukung kondisi ekonomi Indonesia yang cukup positif di mata investor asing,”  jelasnya.

Arus modal yang masuk ke surat berharga negara (SBN) pada (19/11) tercatat mencapai Rp 508 miliar. Bank Indonesia berharap respons positif yang didapat terhadap kebijakan moneter dan paket kebijakan ekonomi dapat menjaga kepercayaan terhadap nilai rupiah agar tetap kuat.

Mata uang Garuda ini bahkan diharapkan bisa kembali pulih ke level Rp 14.400/US$.