Hadiri dan Buka Convention DMDI Ke-20, Menag Sebut 4 Agenda Dakwah Pembagunan Ummat

Dunia  Melayu Dunia Islam (DMDI) diharapkan berperan lebih optimal dalam merekat persatuan Ummat Islam.

Hadiri dan Buka Convention DMDI Ke-20, Menag Sebut  4 Agenda Dakwah Pembagunan Ummat
Mentri Agama Fachrul Razi bersama Presiden DMDI (Foto Natsir)

MONITORDAY.COM - Dunia  Melayu Dunia Islam (DMDI) diharapkan berperan lebih optimal dalam merekat persatuan Ummat Islam, membela harkat martabat kemanusiaan yang lemah dan tertindas serta menyerukan perdamaian yang berlandaskan kemerdekaan dan keadilan sosial.  Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama RI, Fachrul Razi  saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi  convention DMDI ke-20 di Hotel Sultan Jakarta, sabtu (23/11/2019), yang dihadiri oleh oleh Presiden DMDI ,Ketua Umum Indonesia, Sekjen DMDI yang juga Ketua Umum BKPRMI, Ketua DPD BKPRMI Se-Indonesia, Gubernur Sumsel, Seluruh Bupati dan Walikota Sumsel, Ketua DPRD Sumsel, Raja Palembang, Wagub Bangka Belitung, Gubernur Riau, Gubernur DKI, delegasi DMDI Malaysia, Serawak, Singapur, Brunei, Filipin Mindano (Bangsa Moro), Thailand, Kamboja dan Srilanka.

“Kesan saya pada DMII Well Designed, Well Organized dan kaya, suatu kehormatan bagi saya bisa hadir ditengah Datuk/Datin dan puan-puan untuk bisa makan malam, saksikan Penghargaan Mansur Syah, sebagai  bentuk apresiasi kepada mereka yang dianggap berjasa terhadap dunia islam dan dunia melayu juga membahas isu-isu aktual baik ekonomi dan masalah-masalah yang dihadapi Ummat Islam saat ini” kata Fachrul 

Dalam sambutannya, Fachrul memaparkan, Ummat Islam yang terpecah-pecah dan memelihara konflik akan beresiko mengalami keterpurukan dan kemunduran peradaban karena itu kegiatan seperti dialog, musyawarah dan duduk bersama perlu sering dilakukan. Saran Fachrul,  energi ummat islam tidak boleh habis dengan persoalan remeh temeh yang tidak prinsipil dan tidak substantif .

“Ummat Islam harus bisa dan terbiasa berpikir startegis dan taktis dalam menghadapi tantangan dan peluang masa depan” saranya.

Asisten Operasi KASUM ABRI periode 1997-1998 itu pun mengutip pernyataan ulama besar Islam Indonesia serta Pahlawan Nasional, Buya Prof Dr HAMKA yang dikenang ketokohannya di seantero tanah melayu menyatakan kejayaan melayu tidak dapat dipisahkan dari kejayaan islam.

Lanjutnya, Islam adalah agama dakwah dan rahmatan lil alamin karena agama kita disiarkan ke ummat manusia melalaui dakwah yang damai, islam tidak disyiarkan dengan kekeresan, pemaksaan apalagi kekuatan senjata. 

Ketua Tim Bravo 5 ini kembali menegaskan kehadiran Islam di tanah serumpun membawa tadabbur atau peradaban  yang penuh dengan perdamaian dan persaudaraan. Oleh karena itu, Ummat islam dalam mengemban amanat dakwah dan membangun masyarakat harus bahu membahu, tolong-menolong, lengkap-melengkapi dan isi-mengisi.

“Jangan sampai Ummat Islam yang satu merusak hasil dakwah ummat islam yang lainnya karena masalah khilafiyah atau kepentingan kelompok dan golongan, jangan mengkafir-kafirkan orang lain,  dakwah dan pembangunan ummat sudah berlangung sambung menyambung antar generasi, dakwah harus berjalan terus betapapun beratnya tantangan dan kesulitan yang dihadapi dan dakwah merupakan jawaban ummat islam terhadap situasi kekinian dan metode pendekatan dalam mengelola ummat disama depan” tegasnya

Oleh karena itu, Mentri Agama kelahiran Aceh  ini  mengungkapkan itu, sedikitnya ada 4 agenda dakwah untuk pembangunan ummat . Pertama,  membina Ummat dengan Pendidikan Dan Pemahaman Keisalaman Yang Utuh serta ukhuwah Islamiyah Yang Mantap Jangan Menyimpang dari itu. Kedua, meluruskan, jika ditemukan pemahaman dan pengamalan ajaran islam  yang keliru dan membahayakan di tengah-tengah masyarakat. Ketiga, menanggulangi krisis akhlak dan moral yang melanda sebagai masyarakat dewasa ini. Keempat, membangun kemandirian ekonomi ummat dengan mengoptimalkan peran zakat dan waqaf. Peran dan Kontribusi zakat dan waqaf harus dapat dioptimalkan dalam menanggulangi kemiskinan.

“teman-teman malaysia punya  pengalaman yang  luar biasa yang wajib kita pelajari khususnya pengelolaan pranata keuangan islam, zakat, waqaf, perbankan syariah, keuangan mikro syariah, keungan haji, dalam hal ini kita dapat saling berbagi pengalaman guna mengoptimalkan nilai manfaatnya” ungkapnya.

Syiar Islam menurut Fachrul,  sangat diperlukan  tapi subtansi  syiar itu menentukan, satu hal yang mesti disadari bagi dunia melayu dan dunia islam sejagat perlu agar waspada dengan paham-paham yang dapat melemahkan peran agama sebagai pedoman hidup manusia.

Mengakhiri sambutannya, Fachrul mengutip QS Al-Imran 103 yang artinya “berpeganglah kepada agama Allah dan jangan kalian bercerai berai” juga pantun bijak dari tanah melayu tentang budi pekerti, “ tegak rumah kerana sendi, runtuh sendi rumah binasa, sendi bangsa adalah budi, runtuh budi runtuhlah bangsa”.