Gus Yaqut: Kecintaan Kader NU Pada NKRI Digerakkan Para Kiai

Indonesia dengan keberagamannya, terlalu indah untuk tidak dicintai. Sebab itu, keutuhan NKRI harus dijaga dan dirawat. 

Gus Yaqut: Kecintaan Kader NU Pada NKRI Digerakkan Para Kiai
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas/Net

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas melantik Pengurus Cabang Ansor Trenggalek sekaligus melakukan Pembaretan Satkorcab Banser Trenggalek di tepi Pantai Prigi, Jawa Timur, Minggu (13/10) kemarin.

Hadir dalam acara itu, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, Korwil Ansor Jatim Syaikhul Islam dan sekretaris Abid Umar Farouk, Ketua PW Ansor Jatim Ahmad Syafiq Syauqi dan Sekretaris Ahmad Ghufron Siradj, Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin, Ketua PC Ansor Trenggalek Izzudin Zakki, Ketua NU Trenggalek dan banom, organisasi lintas agama, dll. 

Dalam sambutannya, Pria yang akrab disapa Gus Yaqut mengatakan, kecintaan warga NU kepada negeri ini sudah mendarah daging, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka sehingga sampai kapan pun akan tetap cinta NKRI. 

"Sejarah mencatat kecintaan kita pada NKRI. Berjuang bersama komponen bangsa lainnya, sejak 1934 sebelum kemerdekaan hingga muncul resolusi jihad dari Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari. Kemudian menumpas pemberontakan PKI tahun 1948 dan 1965. Pada 1955 Ansor dan Banser juga berada di depan menghadapi pemberontakan DI/TII. Ini bukti cinta kita kepada NKRI," tegas Gus Yaqut.

Ia kemudian mengatakan, kesetiaaan kader NU dengan NKRI tak akan pernah luntur. Ia juga menjelaskan, kecintaan para kader NU kepada NKRI digerakkan para kiai. 

"Kita nggak mungkin bergerak di depan kalau nggak diminta para kiai. Para kiai NU itu cinta NKRI, cinta bangsa ini. Sebab itu, Ansor dan Banser selalu siap kapanpun untuk para kiai. Sebab itu, lanjut dia, para kader Ansor dan Banser harus selalu ikut dawuhnya para kiai dan selalu menjaga marwah NU," ujarnya. 

Menurut Gus Yaqut, Indonesia dengan keberagamannya, terlalu indah untuk tidak dicintai. Sebab itu, lanjutnya, keutuhan NKRI harus dijaga dan dirawat. 

"Para muassis NU, Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari, Kiai Bisri Sansuri, Kiai Wahab Chasbullah, bersama komponen bangsa lain bersepakat NKRI adalah final. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Islam, Budda, Hindu, Katolik, Kristen. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Jawa, Batak, Sunda, Padang, Ambon, Papua, dll. Sampai kapan pun kita akan terus berada di garis terdepan untuk mempertahankan NKRI," tandasnya.