Gus Jazil Nilai Hidup Gotong Royong Mampu Atasi Ancaman Resesi
Dengan gotong-royong, saling membantu, saling memberi, untuk meringankan beban kehidupan maka ancaman resesi itu bisa dikendalikan dan diringankan.

MONITORDAY.COM - Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid mengingatkan, budaya hidup gotong-royong yang dimiliki bangsa Indonesia mampu mengatasi ancaman resesi seiring pandemi Covid-19.
"Dengan gotong-royong, saling membantu, saling memberi, untuk meringankan beban kehidupan maka ancaman resesi itu bisa dikendalikan dan diringankan," kata pria yang akrab disapa Gus Jazil dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Sabtu (08/08/2020).
Menurut Gus Jazil, di masyarakat sudah terbangun tradisi budaya kebersamaan hidup, seperti dalam acara syukuran, pesta adat, dan menyimpan makanan dalam lumbung untuk bersama.
Berhentinya perekonomian karena pandemi Covid-19, dia sebut benar-benar nyata dan fatal sehingga membuat banyak negara mengalami resesi.
Ia menyebutkan setidaknya ada sembilan negara yang telah mengalami resesi, yakni Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia, Korea Selatan, Jepang, Hongkong, Singapura, dan Filipina. "Amerika, Jerman, Jepang, dan Korea Selatan sebagai negara maju saja bisa goyah karena Covid-19," ujar politikus PKB itu.
Selain itu, Gus Jazil bangsa-bangsa yang lain bisa mengalami hal yang sama bila pandemi Covid-19 belum benar-benar bisa dikendalikan.
Dari fakta yang ada, pertumbuhan perkonomi bangsa Indonesia berada pada angka minus 5,32 persen.
Kondisi demikian, kata Gus Jazil, tentu sangat mengkhawatirkan bagi masa depan masyarakat sehinhha apabila tidak segera diatasi dan ditangani akan terjadi pertambahan jumlah pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan sosial.
"Ini merupakan ancaman resesi," tutur pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu.
Ia berharap semua ikut turun tangan dan ikut memberi solusi agar perekonomian bisa kembali ke pertumbuhan yang mensejahterakan masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang mencapai minus 5,32 persen, kata dia, dapat diatasi apabila masyarakat terus mengembangkan potensi budaya yang sudah hidup di tengah masyarakat.
Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu menyebutkan bahwa bangsa Indonesia dianugerahi berbagai keragaman, dengan ribuan pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke tersebar berbagai suku, agama, bahasa, dan budaya.
"Meski banyak perbedaan namun mereka bisa hidup dalam satu nusa, bangsa, dan bahasa Indonesia. Tidak banyak negara yang memiliki perbedaan bisa seperti Indonesia. Perbedaan menjadi pengikat bukan sebaliknya," ungkapnya.