Golkar Diminta Berbenah Menjadi Partai Modern

Karakter Partai modern yang dibutuhkan pada hakekatnya adalah sungguh-sungguh kembali pada jati dirinya sebagai sarana menghimpun partisipasi rakyat dengan tujuan memberdayakan dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Golkar Diminta Berbenah Menjadi Partai Modern
Agun Gunandjar Sudarsa/ist

MONITORDAY.COM - Politikus Senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa meminta agar partainya mempertimbangkan pesan Presiden Jokowi agar terus berbenah menjadi partai modern. Jokowi mengatakan hal itu pada saat pidato di hari ulang tahun Golkar ke ke-55, Pada Rabu, (6/11) lalu.

"Pidato Presiden Jokowi dalam peringatan Hari Ulang Tahun Partai Golkar ke-55 harus diterjemahkan agar partai ini terus berbenah menjadi partai modern. Keberadaan partai modern itu dibutuhkan dalam kehidupan demokrasi kita yang masih bertumbuh," ujar Agun dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/11).

Menurut Agun, karakter Partai modern yang dibutuhkan pada hakekatnya adalah sungguh-sungguh kembali pada jati dirinya sebagai sarana menghimpun partisipasi rakyat dengan tujuan memberdayakan dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

"Di mana demokrasi yang dijalankan oleh partai politik harus menyertakan semua pihak, negara, swasta, profesional, industri, agamawan, budayawan, dan sebagainya. Di mana kesemuanya terlibat dan melibatkan 'warga' masyarakat yang ingin disejahterakan," tuturnya.

Hal tersebut menurut Agun penting di tengah berbagai permasalahan yang masih menyelimuti kehidupan demokrasi di Indonesia. Beberapa masalah seperti kemandirian dan biaya partai politik, korupsi yang menggurita, menguatnya populisme konservatif anti toleransi dan anti demokrasi, hingga manajemen dan tata kelola partai yang bersifat oligarki dan pragmatisme.

Oleh karena itu, Agun mengatakan, pembenahan partai harus mulai dilakukan terutama menjelang Munas pada Desember 2019 mendatang.

"Harus dirancang masa depan Golkar sebagai partai ideologis, partai pembangunan, partai kader, tempat kreativitas dan inovasi kaum muda, mendayagunakan teknologi dalam tata kelola dan manajemen partai terbuka, serta melibatkan ‘warga’ di lingkungannya masing-masing," tegasnya.