Gelontorkan Dana 1 Milyar, Pemkab Gresik Buat Patung Gajah Tak Bermata dan Telinga, Luar Biasa Abstrak!
Saat masih banyak warga miskin ditemui di Kabupaten Gresik, pemkab setempat justru menggelontorkan dana 1 Milyar Rupiah hanya untuk pembuatan Gajah tak bermata dan telinga.

MONITORDAY.COM - Luar biasa, kata inilah yang tepat diberikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik. Saat masih banyak warga miskin ditemui di Kabupaten Gresik, pemkab setempat justru menggelontorkan dana sebesar 1 Milyar rupiah hanya untuk pembuatan patung Gajah tak bertelinga dan mata.
Manajer Humas PT Petrokimia Gresik Muhammad Ihwan kepada wartawan mengatakan, permintaan dana dari pihak pemkab dan pihaknya sudah menyerahkan dana tersebut.
“Kami diminta oleh Pemkab Gresik. Desain dan semuanya dari pemda (Pemkab Gresik),” katanya.
Karena itu, Ihwan tidak banyak mengerti tentang desain patung gajah yang aneh, unik, dan lucu tersebut. Ihwan hanya tahu bahwa patung Gajah Mungkur itu menjadi kontroversi.
Alangkah bijaknya jika dana 1 Milyar tersebut difokuskan untuk program-program yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Misalnya penuntasan kemiskinan, mengingat jumlah warga miskin di kabupaten Gresik masih banyak ditemui. Seperti dikutip dari radarsurabaya, pada Januari 2019 saja, jumlah orang miskin di kabupaten penghasil bandeng ini cukup banyak. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinsos Kabupaten Gresik Abu Hasan mengatakan ada empat level warga miskin di Kabupaten Gresik Jawa Timur. level pertama yakni warga fakir miskin dengan jumlah sebanyak 102.652 orang. Kemudian, level dua warga miskin dengan jumlah sebanyak 113.853 orang, level tiga warga rentan miskin dengan jumlah sebanyak 74.175 orang serta level empat warga hampir miskin dengan jumlah sebanyak 81.475 orang.
Patung gajah di Simpang Lima Sukorame, Gresik Jawa Timur menjadi perbincangan di media sosial. Warga Gresik menilai filosofi pembuatan patung gajah itu terlalu jauh dari bentuk gajah pada umumnya.
Sementara itu, Saat ditanya oleh wartawan, Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Gresik enggan menanggapi soal proyek tersebut. “Njenengan ke asisten II, bukan saya yang ngurusi,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Gresik Gunawan Setiaji.
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Gresik Ida Lailatus Sa’diyah belum bisa dikonfirmasi. Panggilan ke ponsel Ida tidak diangkat.
Selain jauh dari nilai-nilai seni, ditengah kondisi ekonomi yang membuat banyak warga kesulitan menghidupi keluarganya. Masih ada pemangku kebijakan yang katanya pelayanan publik justru mencederainya.
Mungkinkah gajah yang tak ada telinga sebagai simbol pemangku kebijakan yang tak mau mendengar jeritan rakyat sementara tak ada mata melambangkan para pelayan publik yang tak mau melihat fakta pahit penderitaan rakyat disekitarnya.