Hasil Penmas Akademisi UWP, Pelaku UKM Wedang Segar Mampu Tingkatkan Profit 48 Persen
Mengoptimalkan program pengabdian masyarakat (penmas), 3 Akademisi Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya berhasil melakukan pendampingan UKM tradisional Wedang Segar milik Endang Kartikaningsih di Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.

MONITORDAY.COM - Tiga orang dosen Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya melakukan program Kemitraan Masyarakat di Kabupaten Madiun. Mereka mendampingi UKM usaha tradisional Wedang Segar milik Endang Kartikaningsih di Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
Ketiga dosen tersebut adalah Ampar Jaya Suwondo, ST, MT, Onny Purnamayudhia, ST, SE, MM, dan Bachtiar Rahman Halik, SE, MM.
Dalam program ini, mereka memberikan pelatihan dan pendampingan bagi Mitra UKM, Endang Kartikaningsih, baik dari sisi manajemen produksi, manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran.
“Proses pengolahan produk Wedang Segar selama ini masih dilakukan secara manual. Nah dalam pengabdian kali ini, kita menawarkan solusi agar produk bisa diolah dengan menggunakan mesin otomatis yang berbasis Teknologi Tepat Guna (TTG),” terang salah satu dosen UWP Surabaya, Onny Purnamayudhia.
Dengan adanya mesin otomatis tersebut, diharapkan produksi bisa berjalan lebih cepat dan hasil produksi lebih banyak.
Mesin TTG ini bisa mengolah sebanyak 5 kilogram bahan baku herbal dalam waktu sekitar 15 menit saja. Jika sebelumnya kemampuan pengolahan manual dalam sebulan hanya bisa membuat Wedang Segar sebanyak 15.125 kemasan, maka dengan mesin TTG ini bisa menjadi 23.275 kemasan.
Usaha ini pun, sebulannya bisa membukukan keuntungan sekitar Rp 43 juta. Sedangkan sebelumnya hanya sekitar Rp 28,9 juta saja. Ini berarti bisa mengalami peningkatan keuntungan lebih dari 48 persen dari sebelumnya.
Wedang Segar ini merupakan produk minuman tradisional herbal yang terdiri dari kunyit, serai, cengkeh, kayu manis, dan lain-lain. Produk tersebut dikeringkan kemudian dikemas dan siap dijual. Untuk menikmatinya, cukup diseduh beberapa menit dan siap dikonsumsi.
Onny juga menambahkan, pihaknya tidak hanya mendampingi dalam hal membuat mesin produksi TTG, tetapi juga mendampingi dalam hal manajemen keuangan dan manajemen pemasaran.
“Dengan kemasan yang bagus, maka produk akan lebih gampang disukai oleh konsumen,” tuturnya. Selain itu, nantinya tim dosen UWP juga mendampingi dan melakukan evaluasi terhadap program ini.