Ganjar Turun Gunung Lakukan Pendataan Keluarga 2021

Ganjar Turun Gunung Lakukan Pendataan Keluarga 2021

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo turun gunung melakukan pendataan keluarga tahun 2021. Kedatangan orang nomor satu di Jateng membuat kaget Warga Kampung Pindrikan Lor dan Sekayu, Semarang Tengah pada Kamis (1/4/2021).

Adapun pendataan keluarga 2021 adalah salah satu program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang dimulai pada hari ini, serentak se-Indonesia. 

Sementara Ganjar menjadi petugas pendata lapangan untuk mengawali pelaksanaan program tersebut di Jateng.

"Pak bu, selamat pagi. Nuwun sewu (permisi) saya datang untuk mendata keluarga panjenengan njih. Saya dari sini saja supaya ababnya tidak muncrat-muncrat,” kata Ganjar dari luar pagar rumah keluarga Afianto di Jalan Bima, Pindrikan Lor yang akan didatanya sebagaimana dikutip redaksi dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jateng, Kamis (1/3/2021). 

Saat melakukan pendataan, Ganjar menanyakan sejumlah pertanyaan yang telah tercantum dalam daftar dari BKKBN. 

Hal serupa juga dilakukan Ganjar di Jalan Bedagan, Sekayu, Semarang Barat. Tiba di salah satu rumah warga, Ganjar malah sempat bertanya pada anggota keluarga tersebut yang merupakan lansia, apakah sudah divaksin atau belum.

“Mas, ibunya segera didaftarkan biar cepet divaksin. Ayo panjenengan harus lakukan segera,” kata Ganjar mengingatkan anggota keluarga saat mendengar lansia tersebut belum divaksin.

Selain mendata, Ganjar juga mengimbau warga agar membantu petugas yang melakukan pendataan. Caranya dengan menyiapkan data keluarga secara lengkap sehingga proses pendataan dapat berlangsung cepat.

“Keluarga membantu menyiapkan data dengan baik, dan tanyakan petugasnya. Berikan data terakhir agar seluruh pencatatan pendataan ini betul-betul lengkap,” ucapnya.

Kemudian, Ganjar juga berpesan pada BKKBN agar memberikan identitas yang jelas kepada petugas pendata. Dengan demikian, pendataan keluarga 2021 ini akan membantu pemerintah dalam mengolah data hingga mempermudah informasi untuk pemberian bantuan agar tepat sasaran.

“Kalau kita mau masuk pada satu data nasional nantinya harapan kita ini akan jadi big data yang baik, datanya cukup lengkap sehingga harapannya nanti kalau kita ingin mengilah data untuk memberikan bantuan, mengerti kondisi keluarga masing-masing pemerintah akan bisa menyajikan data paling detail,” tuturnya.