Fit and Proper Test Calon KPI, Komisi I DPR Soroti Bahaya Paham Radikalisme Dalam Konten Penyiaran
Penyebaran ideologi radikal yang tidak sesuai dengan nilai kebhinekaan dan nilai kebangsaan Indonesia perlu menjadi perhatian serius bagi lembaga penyiaran. Sehingga konten-konten serta narasi radikalisme yang coba disiarkan melalui media elektronik seperti televisi dan radio mampu segera dibendung. Maka perlu peranan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang kuat, agar konten radikalisme tidak menjadi konsumsi publik, apalagi jika sampai disaksikan oleh anak-anak.

MONITORDAY.COM - Penyebaran ideologi radikal yang tidak sesuai dengan nilai kebhinekaan dan nilai kebangsaan Indonesia perlu menjadi perhatian serius bagi lembaga penyiaran. Sehingga konten-konten serta narasi radikalisme yang coba disiarkan melalui media elektronik seperti televisi dan radio mampu segera dibendung. Maka perlu peranan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang kuat, agar konten radikalisme tidak menjadi konsumsi publik, apalagi jika sampai disaksikan oleh anak-anak.
Hal ini menjadi sorotan oleh anggota Komisi I saat melakukan Uji Kelayakan dan Kepatutan calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2019-2022.
Salah satunya Evita Nursanty, Anggota Komisi I dari Fraksi PDIP yang mengungkapkan dengan melihat dinamika yang terjadi ditengah tengah masyarakat kita pada saat ini, maka perlu diwaspadai ancaman kedepan paham radikalisme tidak menutup kemungkinan lewat lembaga penyiaran.
"Suka tidak suka kita tahu yang namanya aliran radikalisme penyebarannya termasuk di indusri penyiaran kita dilembaga penyiatan yang ada." Kata Evita di ruang rapat Komisi I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7)
Ia juga melemparkan pertanyaan pada seluruh calon anggota KPI tersebut.
" Sebagai calon anggota ketika duduk nanti, menurut anda apa yang bisa dilakukan kepada industri-industri kita ini, saran apa yang bisa kita berita pada mereka, kebijakan-kebjiakan apa yang harus diambil kedepan, supaya aliran radikalisme ini yang akan merubah ideologi negara ini," tanya Evita pada calon anggota KPI.
Untuk diketahui, dalam tiga hari kedepan Komisi I DPR akan melakukan Fit and Proper Test kepada sebanyak 34 orang calon Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Rangkaian uji kelayakan dan kepatutan akan berlangsung sejak senin (8/7) hingga Rabu (10/7) mendatang dengan dibagi kedalam tiga jadwal, Senin (15 orang), Selasa (15 orang) dan Rabu (4 orang)
Inilah nama 34 orang calon Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang mengikuti Fit and Proper Test antaralain Adam Bahtiar, Ade Bujaerimi, Agung Suprio, Ahmad Fajruddin Fatwa, Aswar Hasan, Bambang Hardi Winata, Boyke Priutama, Dadan Saputra, Dayu Padmara Rengganis, Dewi Setyarini. Kemudian Dewi Puspasari, Dwi Ajeng Widarini, Hardly Stefano, Ida Bagus AlitWiraatmaja, Imam Wahyudi.
Selanjutnya, Ira Diana, Irsal Ambia, Mayong Suryo Laksono, Mimah Susanti, Mirna Apriyanti, Mochammad Dawud, Mohamad Reza, Mohammad Zamroni, Mohammad KhorulAnwar, Mulyo Hacli Purnomo. Lalu ada, Nadhiroh, Nuning Rodiyah, Prilani, Rando Nadeak, Riyanto Gozali. Selanjutnya, Satrio Arismunandar, Tita Melia Milyane, Ubaidillah, Yuliandre Darwis.