Etika Media Massa dalam Pemberitaan Bencana

MONITORDAY.COM - Media massa merupakan salah satu pilar demokrasi yang harus dilindungi kebebasannya. Kebebasan media untuk menulis berita merupakan bagian dari kebebasan pers. Dalam negara demokrasi kebebasan pers dijunjung tinggi. Sebaliknya dalam negara otoriter media massa diberedel jika bertentangan dengan rezim.
Walaupun begitu, media massa tetap mempunyai kode etik yang mesti ditaati. Kode etik tersebut mengatur media agar kebebasan pers tetap dalam koridor nilai etis dan hukum positif. Salah satu hal yang sedang banyak disorot adalah sensitifitas media dalam pemberitaan peristiwa bencana. Banyak kritik terhadap media massa yang kurang sensitif terhadap bencana.
Kritik ini ditambah dengan menjamurnya media online, dimana tidak seperti media luring, media daring lebih bebas untuk berekspresi dan membuat berita yang clickbait. Sayangnya hal ini tidak selalu sesuai dengan kode etik pers, justru banyak yang bertentangan dengan etika pemberitaan.
Dalam pemberitaan kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, banyak media-media mainstream yang tidak etis. Misalnya menanyakan kepada keluarga korban mengenai firasat sebelum kejadian. Ada juga yang memberitakan bagaimana kondisi pakaian pilot sebelum kejadian. Ada yang membuat banyak pemberitaan tidak ada kaitannya dengan insiden. Misalnya memberitakan gaji pilot atau pulau-pulau di sekitar tempat kejadian perkara.
Menanggapi pemberitaan tersebut, sebagian warganet yang terdidik mengecam dan menyayangkan adanya pemberitaan tersebut. Walaupun begitu adanya supply disebabkan adanya demand. Banyak media yang membuat pemberitaan seperti itu karena peminatnya yang banyak. Faktanya berita-berita tersebut justru diminati masyarakat dibanding berita dengan standar yang seharusnya.
Media massa sebagai pilar demokrasi semestinya tidak mengikuti kehendak atau selera masyarakat pada umumnya. Media massa justru harus memberikan edukasi kepada masyarakat dengan pemberitaannya. Adapun bagi media massa yang bandel, lebih mementingkan traffic dibanding pecerdasan masyarakat, maka peran Dewan Pers untuk mengingatkan dan mengarahkannya. Sayangnya hari ini kiprah Dewan Pers seperti kurang terdengar di publik.