Erick Thohir : Saatnya Memberi Kesempatan Kaum Muda Menjadi Pengambil Keputusan

Erick Thohir : Saatnya Memberi Kesempatan Kaum Muda Menjadi Pengambil Keputusan
Menteri BUMN Erick Thohir/ net

MONITORDAY.COM - Menteri BUMN Erick Thohir dalam sebuah opini mengungkapkan bahwa 62 negara, menurut Bank Dunia, akan mengalami bonus demografi selama jumlah populasi produktifnya melebihi populasi non produktif. Bonus demografi dapat dicapai jika potensi SDM dikelola dengan baik dan tepat. Opini tersebut dimuat di Strait Times dan Jakarta Post. 

Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat potensial dapat memetik bonus demografi. Bahkan dengan 145 juta atau 52% dari populasi terdiri dari Gen Z dan milenial dan posisi sebagai  emerging market maka Indonesia berpotensi menjadi kekuatan 4 ekonomi dunia. Indonesia akan menguasai 65% bonus demografi. 

Dengan latar belakang pengusaha Erick menyadari pentingnya mempertimbangkan risiko saat keputusan diambil. Sementara sebagai seorang menteri kabinet Erick tahu nilai dari risiko terkait upaya memanfaatkan potensi ekonomis demografi ini. Jika  gagal maka target kolektif kita bahwa pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial tidak akan tercapai. 

Hal inilah yang menurut Erick menjadi pertimbangan mengapa satu dari target prioritas BUMN dalam meningkatkan jumlah pemimpin milenial dari jajaran direksi dari 5% pada tahun 2021 menjadi 10% pada tahun 2023 alasan ini berdasarkan pada tiga hal. 

Pertama, milenial akan membawa kultur kerja baru yang lebih adaptif terhadap perubahan. Pandemi telah mengajarkan kepada kita bahwa generasi muda dapat beradaptasi dengan cepat terhadap disrupsi dari berbagai lini bisnis. Dalam rangka membuat BUMN lebih adaptif terhadap terhadap berbagai disrupsi ini kita membutuhkan generasi muda dengan perspektif yang segar di dalam forum dimana keputusan bisnis dibuat. 

Yang kedua, BUMN adalah sarana bagi implementasi kebijakan pemerintah dan dan secara global telah disepakati prioritas yang dapat diimplementasikan dengan dampak yang terukur. Pemberdayaan generasi mendatang dan masa depan dunia kerja menjadi prioritas G20 sekaligus prioritas nasional. 

Menurut Erick dengan keterlibatan milenial dalam pengambilan keputusan akan menjadikan milenial tidak hanya bagian dari diskusi tetapi bagian dari solusi. Hal ini merupakan sebuah investasi bernilai tinggi menuju transformasi berkelanjutan bagi generasi penerus dan pemimpin masa depan. 

Yang  terakhir, menurut Erick, BUMN memajukan dan mendorong transformasi digital dengan 20% dari semua karyawan BUMN Digital Talent Ready atau siap secara digital pada tahun 2024. Para pegawai ini akan memainkan peran sentral dalam membangun infrastruktur digital Indonesia dan ekosistem ekonomi digital. 

BUMN menyediakan pelatihan, menggulirkan pembiayaan, dan membuka akses kepada pasar untuk kaum muda dan perempuan. Mereka pun dapat berkembang menjadi para pelaku usaha dan menciptakan banyak lapangan kerja di Indonesia. 

Sebagai contoh nyata adalah program kredit mikro Mekaar yang telah menumbuhkan UMKM dan menciptakan lebih dari 7 juta lapangan kerja selama pandemi. Pengembangan entrepreneurship tersebut telah menyediakan atau mendorong trickle down effect dalam menciptakan kesempatan kerja baru dan para pemimpin baru.