Erick Thohir: Bersih-Bersih BUMN Didasarkan pada Bukti, Bukan Arogansi

MONITORDAY.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir terus melakukan langkah 'bersih-bersih' di Kementerian BUMN, dengan memberantas parktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme di tubuh perusahaan pelat merah.
Upaya tersebut telah dilakukan misalnya pada kasus korupsi yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT ASABRI (Persero), dan terbaru melaporkan dugaan korupsi di PT Garuda Indonesia.
Meski demikian, Erick Thohir mengungkapkan, tidak mudah melakukan upaya-upaya tersebut, butuh keberanian, karena tidak semua orang akan senang dan memberikan dukungan.
Hal itu dikatakan Erick dalam forum diskusi Visi Integrasi bertajuk 'Akhlak BUMN: Bersih-Bersih Korupsi Menuju BUMN Berintegritas dan Kompeten', yang dipantau secara daring, Selasa (18/1/2022).
"Dalam mengambil keputusan itu pasti ada resikonya. Berbuat secara baik pun belum tentu diapresiasi, bahkan bisa juga tetap difitnah, karena pasti banyak yang sakit hati juga. Kan itu pilihan yang memang tidak mudah," ujarnya.
Menurut dia, yang penting dipahami adalah, keberanian untuk melakukakan bersih-bersih tersebut dilakukan sebagai bagian dari tugas yang mesti dilakukan sebagai Menteri BUMN.
"Kembali, karena saya diberi amanah maka hari ini saya harus mengambil keputusan itu. Dan itu memang resiko yang harus dihadapi," kata Erick.
Selain itu, kata Erick, upaya tersebut juga berdasarkan pondasi dan bukti-bukti yang kuat, bukan dilakukan dengan arogansi dan asal menuduh.
"Kalau ini harus jelas pondasinya, karena memenjarakan atau menangkap seseorang itu, mereka kan ada keluarga, ada yang tersakiti, karenanya tidak bisa hanya menuduh atau ingin penjarakan seseorang tanpa bukti-bukti yang baik," tegasnya.
Karena itu, dalam melakukan bersih-bersih BUMN dilakukan dengan sebuah sistem dan kebijakan. Tidak bisa dilakukan karena tujuan framing atau berdasarkan suka dan tidak suka.
"Makanya bisa dilihat, direksi yang sekarang menjabat tidak semuanya pilihan saya, masih banyak juga direksi pilihan Bu Rini (Menteri BUMN sebelumnya) yang masih menjabat sampai hari ini," tandas Erick.