Emral Abus: Melatih Itu Harus Kita Latih
Sertifikat itu tidak ada artinya kalau di tempat kita masing-masing tidak diaplikasikan apa yang diperoleh selama 1 minggu ini. Melatih itu harus kita latih.

MONDAYREVIEW.COM - Jayanya suatu tim nasional sepak bola dalam kejuaraan merupakan sebuah proses panjang. Tak sekadar 1,2 hari, melainkan melibatkan waktu yang demikian panjang, disamping itu melibatkan rantai panjang kerja sama berbagai pihak. Salah satunya adalah pelatih. Pengadaan pelatih yang berkualitas merupakan upaya sistemik yang bermuara pada prestasi yang mengkilap.
Maka Direktorat Pembinaan SMP, Dirjen Dikdasmen Kemdikbud bekerja sama dengan PSSI, KONI menghelat untuk pertama kalinya Pelatihan Pelatih Sepak Bola Lisensi D bagi Guru Penjasorkes SMP Tahun 2017 bertempat di POR Pelita Sawangan pada 11-18 November 2017.
“Dari pihak PSSI mengucapkan terima kasih kepada bapak Direktur dan bapak dari KONI yang telah menggagas kegiatan ini. Kegiatan yang sangat luar biasa. Saya terkejut begitu ditelepon oleh Direktur Teknik PSSI, pak Danurwindo. ‘Pak Emral ini ada kegiatan yang luar biasa yang akan kita adakan sekitar 90 peserta lisensi D. Jadi pak Emral jadi Komandan Instrukturnya’,” kata Emral Abus kala memberi sambutan mewakili PSSI di Upacara Penutupan Pelatihan Pelatih Sepak Bola Lisensi D bagi Guru Penjasorkes SMP Tahun 2017 di POR Pelita Sawangan, Jumat (17/11).
“Prestasi ditentukan oleh banyak hal. Pertama, faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri atlet, pemain. Faktor eksternal adalah pelatih. Ketika seorang pelatih tidak memilih pemain yang berkualitas, itu pertama kehancuran pelatih itu sendiri. Di samping faktor-faktor yang lain, seperti sarana dan prasarana,” imbuh sosok yang kerap menggunakan kaca mata tersebut seperti dilansir situs ditpsmp.
Dalam kesempatan tersebut, Emral berpesan kepada pada para peserta agar mengaplikasikan ilmu teori dan praktek yang direguk selama di POR Pelita Sawangan.
“Pesan kepada partisipan sebagai saya yang selalu mendampingi partisipan dalam kursus ada pesan. S
Jayanya suatu tim nasional sepak bola dalam kejuaraan merupakan sebuah proses panjang. Tak sekadar 1,2 hari, melainkan melibatkan waktu yang demikian panjang, disamping itu melibatkan rantai panjang kerja sama berbagai pihak. Salah satunya adalah pelatih. Pengadaan pelatih yang berkualitas merupakan upaya sistemik yang bermuara pada prestasi yang mengkilap.
Maka Direktorat Pembinaan SMP, Dirjen Dikdasmen Kemdikbud bekerja sama dengan PSSI, KONI menghelat untuk pertama kalinya Pelatihan Pelatih Sepak Bola Lisensi D bagi Guru Penjasorkes SMP Tahun 2017 bertempat di POR Pelita Sawangan pada 11-18 November 2017.
“Dari pihak PSSI mengucapkan terima kasih kepada bapak Direktur dan bapak dari KONI yang telah menggagas kegiatan ini. Kegiatan yang sangat luar biasa. Saya terkejut begitu ditelepon oleh Direktur Teknik PSSI, pak Danurwindo. ‘Pak Emral ini ada kegiatan yang luar biasa yang akan kita adakan sekitar 90 peserta lisensi D. Jadi pak Emral jadi Komandan Instrukturnya’,” kata Emral Abus kala memberi sambutan mewakili PSSI di Upacara Penutupan Pelatihan Pelatih Sepak Bola Lisensi D bagi Guru Penjasorkes SMP Tahun 2017 di POR Pelita Sawangan, Jumat (17/11).
“Prestasi ditentukan oleh banyak hal. Pertama, faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri atlet, pemain. Faktor eksternal adalah pelatih. Ketika seorang pelatih tidak memilih pemain yang berkualitas, itu pertama kehancuran pelatih itu sendiri. Di samping faktor-faktor yang lain, seperti sarana dan prasarana,” imbuh sosok yang kerap menggunakan kaca mata tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Emral berpesan kepada pada para peserta agar mengaplikasikan ilmu teori dan praktek yang direguk selama di POR Pelita Sawangan.
“Pesan kepada partisipan sebagai saya yang selalu mendampingi partisipan dalam kursus ada pesan. Sertifikat itu tidak ada artinya kalau di tempat kita masing-masing tidak diaplikasikan apa yang diperoleh selama 1 minggu ini. Melatih itu harus kita latih,” ujar Emral yang juga merupakan dosen di Fakultas Ilmu Keguruan Universitas Nasional Padang.
,” ujar Emral yang juga merupakan dosen di Fakultas Ilmu Keguruan Universitas Nasional Padang.