Ekonomi Bisa Pulih, Apindo: Anggaran PEN Jangan Disunat

Pemotongan stimulus PEN hampir 50 persen, ini akan mempengaruhi pemulihan ekonomi 2022.

Ekonomi Bisa Pulih, Apindo: Anggaran PEN Jangan Disunat
Wakil Ketua Apindo Shinta Kamdani/ Net

MONITORDAY.COM - Pengurangan alokasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan berpengaruh pada proses pemulihan ekonomi, sehingga berjalan lebih lambat. 

Wakil Ketua Apindo Shinta Kamdani mengatakan, hingga saat ini Covid-19 masih menjadi faktor yang meningkatkan ketidakpastian ekonomi Indonesia.

“Pemotongan stimulus PEN hampir 50 persen, ini akan mempengaruhi pemulihan ekonomi 2022,” ujarnya dalam acara sebuah diskusi, Kamis (26/11/2020).

Menurutnya, pengurangan anggaran PEN pada 2021 tidak perlu dilakukan, mengingat dalamnya kontraksi produksi dan lemahnya konfiden para pelaku usaha di tengah pandemi Covid-19. Sehingga, kinerja industri nasional diperkirakan masih tetap di bawah rata-rata atau under perform pada 2021.

Padahal kondisi industri tanah air saat ini sedang berada dalam tren pertumbuhan. Terlihat dari purchasing managers index (PMI) di level 47,8 pada Oktober 2020. Angka ini sedikit naik dari posisi September 2020 yang berada di level 47,2, meski masih di bawah rata-rata yang di level 50.

“Vaksin belum bisa meningkatkan confident pasar domestik dan global. Ini menjadi kekhawatiran,” katanya.

Sebagai informasi, pemerintah mengalokasikan anggaran PEN sebesar Rp 695,2 triliun pada 2020. Sedangkan pada 2021, dianggarkan sebesar Rp 356,5 triliun atau lebih kecil. Anggaran tersebut akan disalurkan untuk 6 klaster diantaranya kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, dukungan UKM, pembiayaan korporasi, dan pemulihan lewat sektoral kementerian lembaga.