Dubes Jose: Workshop Batik Indonesia di Moskow Pikat 3925 Pengunjung, Ini Rahasianya

MONITORDAY.COM - Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares meyakini jika pameran dan workshop batik yang telah berlangsung selama sebulan di Moskow, dari tanggal 3 September hingga 3 Oktober 2021 telah menjadi perbincagan publik Rusia.
Menurut Dubes Jose, semua mata tertuju di All-Russian Decorative Art Museu, kabarnya ada 3.925 pengunjung yang tumpah ruah di sepanjang masa pelaksanaan pameran “Pesona Batik Indonesia”.
"Hampir seantero Moskow, obrolan hangat soal Batik Indonesia dijumpai mulai dari kedai kopi hingga setiap sudut kota negeri beruang merah," ungkap Dubes Jose kepada monitorday.com, Kamis (7/10/2021).
Kata Dubes Jose, workshop “Ayo Membatik” oleh KBRI Moskow terdiri dari dua kelas yaitu membatik klasik di atas medium kain dan membatik kontemporer dengan melukis motif batik di atas kayu.
Sebanyak 52 warga Rusia dan peserta internasional lainnya mengikuti workshop yang difasilitasi dua orang tutor warga Rusia yang merupakan alumni penerima beasiswa Darmasiswa Republik Indonesia dan sempat mempelajari batik di salah satu universitas di Indonesia.
Apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerjasama juga ikut menyukseskan kegiatan ini. Diharapkan kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menguatkan hubungan bilateral kedua negara.
Kegiatan ini juga menjadi ajang penting untuk medekatkan warga Rusia dengan Indonesia.
Hal ini terbukti dari pengakuan Anastasia Marakhina, seniman yang menjadi tutor untuk kelas workshop membatik klasik di atas medium kain.
“Batik Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diri saya saat ini. Saya belajar dan semakin mencintai batik Indonesia. Sekarang ini, saya telah dikenal di Moskow sebagai guru batik Indonesia”, tutur Anastasia Marakhina.
Tutor lainnya adalah seorang pelukis Rusia, Vladimir Kirichenko, yang memberikan workshop membatik kontemporer dengan melukis motif batik di atas kayu.
“Saya senang sekali dapat memperkenalkan batik Indonesia yang kaya akan motif dan cerita. Secara pribadi, saya sangat menyukai motif Kawung karena memiliki keindahan dalam lapisan warna dan simetri bentuk”, ujar Vladimir.
Antusias dan kepuasan para peserta workshop tercermin dalam kesan yang mereka sampaikan.
“Keseluruhan proses membatik dengan menggunakan canting dan lilin ternyata sangat menyenangkan sekalipun membutuhkan kesabaran. Saya sekarang memahami mengapa sehelai kain batik tulis memiliki harga yang tinggi di pasaran”, ungkap Galina Edi, warga Rusia pencinta seni yang menjadi peserta workshop membatik.
Hal senada juga diutarakan Marina Norkus, warga Rusia yang berprofesi sebagai pengajar taman kanak-kanak.
“Saya suka melukis. Buat saya belajar membatik adalah hal yang menarik dan sangat berbeda dengan melukis secara konvensional. Melukis dengan menggunakan canting dan lilin panas membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi. Saya membayangkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk melukis sehelai kain batik”, pungkas Marina.
Irina Makrushina, seorang ibu rumah tangga, yang hadir bersama sang putera, Roman Lagashin (11 tahun) mengaku bahwa mengetahui batik Indonesia hanya dari informasi di internet.
Dia penasaran dengan cara membatik. Ternyata proses membatik tidak mudah, tetapi menantang. Setiap goresan dan garis dalam membatik ternyata mempunyai arti sendiri dan Ia pun belajar banyak hal baru.
“Mengikuti workshop membatik ini merupakan salah satu hari terbaik saya. Berbagai informasi baru tentang Indonesia dan batik Indonesia yang indah saya dapatkan dalam workshop ini. Saya berharap memiliki baju batik yang bagus suatu saat nanti”, tutur Roman, menambahkan kesan yang disampaikan sang ibu.