Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Publik Nilai Kementerian Terbaik dan Terburuk
MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei terkait 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK. Salah satu yang diangkat adalah kinerja kementerian-kementerian di Kabinet Kerja.

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei terkait 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK. Salah satu yang diangkat adalah kinerja kementerian-kementerian di Kabinet Kerja.
Hasil survei disampaikan Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas saat menggelar diskusi di Hotel Sari Pan Pacific, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari detik.com, Minggu (23/10).
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merupakan Kementerian yang dinilai paling baik kinerjanya, kemudian disusul oleh Kementerian Agama, Kemendikbud, dan Kementerian Keuangan.
"Kementerian yang dinilai paling baik kinerjanya adalah KKP (23%), selanjutnya Kementerian Agama (8,4%), Kemendikbud (5,5%), dan Kemenkeu (4,6%)," kata Sirojudin.
Politisi Gerindra Ahmad Riza Patria setuju jika KKP menempati posisi pertama. Ia memuji sosok Susi yang berani dan tegas.
"Kalau Kementerian Pendidikan, Kesehatan dan Agama, itu lebih ditopang oleh program lama Pak SBY dan didukung anggaran yang tinggi memang. Menteri Susi, nah ini yang harus kita apresiasi, kita sebut memang figur yang punya komitmen. Dia pengusaha yang sukses, tapi punya kesederhanaan, visi, dan ternyata berani dan tegas," tutur Riza di kesempatan yang sama.
Sementara itu, berdasarkan survei SMRC, kementerian dengan kinerja terburuk adalah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Selanjutnya Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kemenko Polhukam, dan Kemenkum HAM.
Namun, secara kesulurahan sebanyak 58% warga merasa puas dengan kinerja Menteri Jokowi-JK secara umum. Sedangkan yang menyatakan kurang atau tidak puas sebanyak 33% dan tidak menjawab 9%.
"Mayoritas warga secara umum puas (58%) dengan kinerja menteri secara umum, yang kurang atau tidak puas sebesar 33%," ujar Sirojudin.
AHMAD JAMALUDIN