Adang Sudrajat: Jangan Lupakan Sejarah, Jangan Lupakan Ulama
membangun kesadaran sejarah bagi generasi muda harus dimulai dari hulu ke hilir yaitu input yang akan menjadi guru sejarah, proses pendidikan mereka, kurikulum, maupun sistem evaluasi yang tepat.

MONITORDAY.COM-Salah satu bentuk pengabdian terhadap negeri adalah dengan mengaktualisasikan Empat Pilar dalam kehidupan masyarakat sehari hari. Paling minimal terkhusus bagi mahasiswa hal yang paling sederhana dalam menjalankan Empat Pilar adalah dengan mengkaji kembali sejarah. Hal ini disampaikan oleh Komisi IX DPR/MPR RI Fraksi PKS dr. H. Adang Sudrajat,MM.AV Kepada monitorday.com, usai memberikan sosialiasi Empat Pilar MPR-RI yang juga bertepatan dengan Milad ke-107 Muhammadiyah,senin (18/11/2019)
"Mempelajari Sejarah itu sangat penting, adik-adik mahasiswa sebagai agen dakwah kaders Muhammadiyah harus tahu betapa gigihnya K.H Ahmad Dahlan menjadikan Pendidikan sebagai alat membangun peradaban, yang tidak hanya Indonesia tapi Dunia" tegas Senator PKS kepada seluruh civitas akademika UMBandung
Dikatakan dr. H. Adang, kesadaran sejarah bagi generasi muda tidak lebih dari sekedar retorika tapi wajib hukumnya. Diakuinya, generasi saat ini lebih kenal tontonan yang tak menuntun. Coba tanya, siapa nama-nama pahlawan Bangsa, dipastikan mereka tidak tahu dan cendrung acuh. Lalu bagaimana dengan sejarah Islam dimasa lampau, kata dr.H. Adang ragu dengan rasa cinta generasi muda mempelajari sejarah hebatnya para Ulama masa lalau.
dr.H. Adang juga mengajak para guru sejarah yang kebetulan hari ini adalah Peringatan Hari Ulang Tahun PGRI ke 74 dan Hari Guru Nasional 2019, tentu menjadi momentum membangun kesadaran sejarah bagi generasi muda harus dimulai dari hulu ke hilir yaitu input yang akan menjadi guru sejarah, proses pendidikan mereka, kurikulum, maupun sistem evaluasi yang tepat. Kalau tidak, ada tokoh tertentu yang wajib diluruskan pemahamannya karena pernyataan yang keluar dari mulutnya sangat a historis. Bagaimana tidak, tokoh ini membangun friksi bahkan membenturkan Islam dan Pancasila. Artinya, dia memang tidak paham dengan sejarah.
" Wahai guru-guru sejarah, ajarkan kepada generasi muda bahwa negeri ini diperjuangkan oleh para ulama, jangan kau ajarkan sejaarah hanya menghapal angka tahun dan peristiwa saja. Seharusnya, kau jadikan pelajaran sejarah menjadi sesuatu yang bermakna maka dapat diharapkan siswa memiliki keterikatan dengan masa lalunya untuk diambil pelajarannya di masa depan. Dari sanalah muncul kesadaran sejarah bagi anak-anak muda calon pemimpin bangsa"
Mengakhiri sambutannya, senator PKS ini mengingatkan seluruh civitas akademika UMBandung agar tetap istiqomah dan konsisten dengan perjuangan melalui pendidikan, jadikan momentum milad Muhammadiyah ke-107 sebagai penanda, menyambut kebangkitan Islam yang selalu dirindukan kejayaannya karena Bermuhammadiyah artinya Bersejarah karena tinta sejarah keemasan Negeri ini adalah darah para Pejuang. #Jangan Lupakan Sejarah, Jangan Lupakan Ulama.