DPR: Penyelenggaraan Ibadah Haji Harus Diperbaiki
Saat tim melakukan pengawasan pada 18 Agustus lalu ditemukan 6.400 kotak makanan basi untuk jamah haji Indonesia.

MONDAYREVIEW.COM – Ketua tim pengawasan penyelenggaraan ibadah haji DPR-RI, Fadli Zon mengungkapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini kurang maksimal. Masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus menjadi perhatian.
Fadli mengungkapkan, saat tim melakukan pengawasan pada 18 Agustus lalu ditemukan 6.400 kotak makanan basi untuk jamah haji Indonesia. Melihat kejadian tersebut, Fadli menilai bahwa perusahaan ketering tidak profesional.
“Tim menilai perusahaan ketering tidak profesional. Kami menemukan 6.400 kotak makan basi. Mereka tidak layak diberikan deal yang besar seperti ini,” katanya saat konferensi pers di Media Center DPR-RI, Kamis (24/8).
Selain itu, Fadli menambahkan jamaah haji masih mengalami kesulitan saat akan melakukan ibadah haji. Pasalnya Lokasi pemondokan di Madinah dinilai terlalu jauh dari wilayah Markaziah, atau ring satu tempat ibadah.
“Hal tersebut tidak sesuai dengan perencanaan penyelenggaraan yang sudah ditetapkan sebelumnya,” katanya.
Hal yang sama juga dirasakan saat jamaah haji berada di Makkah. Para jamaah mengeluhkan jarak pemondokan dengan Masjidil Haram yang menyebabkan seringnya kelelahan bahkan berpotensi kesasar saat akan pulang ke pemondokan.
Lebih lanjut politikus Partai Gerindra ini menyoroti menajemen petugas haji harus dibenahi. Pasalnya rasio petugas haji dirasa sangat kurang sehingga petugas mengeluhkan kelelahan saat melayani jamaah haji yang sakit, kehilangan barang atau terpisah dari rombongan.
Kurangnya petugas haji tersebut mengakibatkan kerugian-kerugian materil jamaah haji di Madinah mencapai 15 juta 14.300 Reyal Arab Saudi. Sedangkan jamaah haji Indonesia di Makkah tercatat 35.4 juta Reyal Arab Saudi.
Sedangkan temuan lainnya terdapat pada penanganan kesehatan dan pelayanan transportasi jamaah haji di Makkah dan Madinah.