DPR RI : Harap Santri Bisa Berkontribusi Di Kementrian BUMN
M. Sofyan Hadi
MONITORDAY.COM - Demi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan program kemitraan dan bina Lingkungan (PKBL) perusahaan, Nasim Khan selaku Anggota DPR RI berharap Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat menyentuh aktivitas di pondok pesantren.
Kontribusi pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tumbuh dan hidup di tengah-tengah masyarakat telah terbukti aktif. Pesantren juga membantu bangsa dan negara dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat.
Terlebih dalam sejarahnya, para ulama dan santri memiliki peran yang sangat besar dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami yakin, kalau pondok pesantren, santri akan menjaga amanahnya, dunia dan akhirat. Itu akan membantu dalam membangun bangsa kita dari semua komponen,” ujar Nasim, Kamis (3/6).
Sebagai ketua kelompok Fraksi PKB di Komisi VI DPR RI, Nasim juga menegaskan khususnya kementerian yang menjadi mitra komisi untuk memprioritaskan program bagi kepentingan rakyat kecil.
Nasim menyatakan sebagai partai politik yang berideologi nasionalis religius di Indonesia, PKB akan selalu memperjuangkan nasib rakyat dan kalangan santri yang berjumlah lebih dari 15 juta jiwa, dan pondok pesantren yang berjumlah kurang lebih 30 ribu pesantren di seluruh Indonesia.
“Kalau dulu Soekarno punya 'jas merah', kami para ulama, santri punya 'jas hijau' Pak Menteri (Erick Thohir), jangan lupakan jasa dan peran besar ulama, masyayikh dan santri. Mereka terbukti telah memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia, itu tidak bisa dibohongi," ujar Nasim.
Menurut Nasim, Presiden Jokowi telah menyampaikan bahwa program pagu anggaran 2022 dari kementerian dapat diprioritaskan untuk para ulama, masyayikh, dan santri.
Nasim Khan juga mengapresiasi kesederhanaan dan semangat Erick Thohir yang membawa fondasi akhlak dan moral kepada setiap perusahaan milik negara. Bahkan Erick sudah mencontohkan akhlaknya dengan cara berhemat anggaran.
Untuk itu, Nasim berpesan kepada Menteri Erick agar bisa menyebarkan akhlak di semua perusahaan BUMN, dengan tetap mengejar profit perusahaan secara maksimal dan tetap memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi rakyat dan santri.
