Derita Pantura oleh Perubahan Iklim

Derita Pantura oleh Perubahan Iklim
Desa Pantai Bahagia Bekasi/ net

MONITORDAY.COM -  Jika pantai selatan Jawa terancam gempa dan tsunami maka lain halnya dengan pantura. Sejumlah ruas jalan di Kota Semarang tergenang banjir. Penyebabnya hujan deras yang mengguyur mulai Jumat malam hingga Sabtu pagi. Hal serupa dialami Kendal, Batang, Pekalongan, Tegal dan sejumlah kota di kawasan pantura. 

Banjir menyebabkan Jalur Pantura Semarang lumpuh. Kendaraan yang melintas di Jalan Mangkang, Semarang-Kendal terpaksa berhenti total selama 7 jam. Di Jalan Raya Mangkang genangan air banjir setinggi hingga 1 meter. Bahkan stasiun Kereta Api dan bandara harus mengalami imbasnya. Genangan mengakibatkan sejumlah keberangkatan dan kedatangan harus ditunda. 

Hujan semakin deras turun dari tahun ke tahun. Fenomena ini juga disinyalir sejumlah pakar sebagai dampak dari perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut. Suhu bumi yang semakin panas membuat es di kutub terus-menerus meleleh. Maka permukaan air laut makin naik, hingga banyak daratan yang tenggelam. Garis pantai terus mundur hingga banyak hunian dan tambak tak lagi tampak. 

Lihat saja tambak bandeng yang mendominasi garis pantai utara pulau terpadat di Indonesia sejak tahun 1970-an kini perlahan-lahan menghilang, mundur di bawah gempuran gelombang laut yang tiada henti.

Di Muara Gembong, di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, di timur laut ibu kota Jakarta, lusinan kolam seperti itu telah ditelan oleh laut, dan sekitar 2.000 keluarga yang mata pencahariannya bergantung pada mereka harus mundur ke pedalaman ke tempat yang lebih tinggi.

Tunas bakau telah merebut kembali area tempat rumah-rumah pernah berdiri. Tanda-tanda kehidupan langka di pantai sekarang hanya kepiting bakau dan ikan lele. Rumah warga yang terletak di dekat pantai tersapu ombak. Rumah warga, yang dulunya aman empat kilometer dari laut, kini hanya berjarak dua kilometer dari ombak yang mengancam.

Sepertinya dari tahun ke tahun, bibir pantai semakin mendekat. Angka populasi dari Badan Pusat Statistik Indonesia mengungkapkan bagaimana kawasan Pantai Bahagia menyusut dari 8.166 penduduk pada tahun 2014 menjadi 7.161 penduduk dua tahun kemudian, pada tahun 2016.

Tambak bandeng, meski menyusut, masih menutupi 7.344 hektar lahan di Muara Gembong, hanya menyisakan 379 hektar hutan bakau lindung yang membantu memperlambat erosi, menurut analisis jejak ekologis yang dilakukan oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor. pada tahun 2014.

Erosi pantai telah memaksa masyarakat untuk pindah dari kolam ikan pada saat yang sama dengan hasil tangkapan ikan yang menurun, memaksa banyak nelayan untuk mencari cara lain untuk bertahan hidup.

Warga sekitar memiliki harapan besar kepada pemerintah untuk mendanai pembangunan tembok di sepanjang pantai Kecamatan Muara Gembong untuk menahan erosi, namun hingga saat ini belum terjadi.i.

Saat ini, proyek infrastruktur prioritas kecamatan adalah membangun jembatan dan memperlancar akses jalan desa. Pulau Jawa, sebagai salah satu pulau utama di Indonesia bersama populasi terbesar dan produksi beras dianggap tinggi rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Identifikasi peningkatan risiko akibat perubahan iklim meningkatkan meteorologi bencana sangat penting untuk mendukung ketahanan masyarakat lokal. Tujuannya untuk menganalisis potensi kekeringan meteorologi di Pulau Jawa, seperti yang diproyeksikan oleh skenario perubahan iklim IPCC.

Berbagai analisis digunakan untuk menggambarkan distribusi spasial kejadian kekeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan tren antara bagian barat dan timur pulau, frekuensi kekeringan masuk umum meningkat. Hasilnya juga menunjukkan bahwa curah hujan harian

Kecenderungan pulau telah menurun secara signifikan sejak tahun 1960. Dampak perubahan iklim berpotensi berdampak berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan iklim menyebabkan peningkatan variabilitas curah hujan. 

Karakteristik curah hujan seperti banjir dan kekeringan sangat erat terkait dengan perubahan iklim. Kekeringan adalah kurangnya curah hujan selama jangka waktu, terjadi dalam skala lokal atau regional 

Ada beberapa jenis kekeringan, diantaranya adalah kekeringan meteorologi, kekeringan hidrologi, kekeringan pertanian, dan kekeringan air tanah. Jenis lainnya dari kekeringan adalah kekeringan sosial ekonomi. Pada kekeringan meteorologi, yang indeks oleh SPI (Indeks Presipitasi Standar).  Kekeringan meteorologi menggambarkan derajat kekeringan dibandingkan dengan jumlah normal atau rata-rata, yang diamati dalam waktu lama.