DPR Desak Pemerintah Ungkap Peta Penyebaran Kasus Positif Covid-19
Saya mendesak agar pemerintah memaparkan dan mempublikasikan peta persebaran virus corona. Masyarakat dinilai sangat perlu mengetahui peta persebaran itu.

MONITORDAY. COM - Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Daulay mendesak pemerintah untuk mengungkap data sebaran kasus positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Menurutnya, masyarakat perlu mengetahui peta penyebaran virus itu untuk menurunkan penyebarannya.
"Saya mendesak agar pemerintah memaparkan dan mempublikasikan peta persebaran virus corona. Masyarakat dinilai sangat perlu mengetahui peta persebaran itu," kata Saleh dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/4).
Menurut Saleh, Masyarakat hanya diberi data provinsi A jumlah yang positifnya, provinsi B sekian, dan seterusnya. Namun, pergerakan dan data-data orang yang ODP dan PDP tidak diketahui. Pasalnya, mereka yang status ODP dan PDP ini sangat penting untuk dijaga dan diwaspadai.
Saleh menambahkan, Intelijen Negara (BIN) mengungkapkan kemungkinan puncak pandemi Corona akan terjadi pada bulan Juli yang diprediksi mencapai 106.287 kasus. Saleh meminta pemerintah segera membuka peta penyebaran untuk penanganan yang lebih cepat.
"Peta persebaran virus ini harus segera dibuat. Saat ini, kita berburu dengan waktu. Apalagi, menurut prediksi BIN, puncak penyebaran virus corona pada bulan Juli akan tercatat 106.287 kasus. Kita harus bekerja keras agar prediksi ini tidak terjadi," ucapnya.
Politisi PAN ini menuturkan IDI membuka data pasien virus corona bukan berarti membuka rahasia medisnya. Hal itu, bertujuan untuk menjaga kesehatan publik secara luas.
"Lagian, kalau berkaca pada pendapat PB IDI, lebih terbuka lagi. Menurut IDI, membuka identitas pasien COVID-19 tidak membuka rahasia medis. Bahkan, nama dan alamatnya pun boleh dibuka. Apalagi ini dimaksudkan untuk menjaga kepentingan kesehatan publik," jelasnya.
Namun, Saleh menilai pemerintah memiliki sejumlah strategi penanganan virus corona, tak akan berjalan efektif apabila tidak memiliki peta penyebaran.
"Andaikata kita punya perlengkapan terbaik sekalipun, tanpa peta rasanya agak sulit untuk bergerak. Ibarat perang, zona tempurnya harus jelas. Karena ini pakai konsep pertahanan rakyat semesta, masyarakat harus dilibatkan secara aktif," pungkasnya.