Dosen UGM Raih Juara Start Up Pertanian Pada Kompetisi Internasional

Dosen UGM Raih Juara Start Up Pertanian Pada Kompetisi Internasional
Lihat Foto Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Bayu Dwi Apri Nugroho dengan tim Startup RiTx Bertani berhasil menoreh prestasi sebagai pemenang pertama kategori Startup pada Hermes Award tahun 2020 di ajang Hannover Messe Jerman (Dok. Humas UGM)

MONITORDAY.COM - Dosen Universitas Gadjah Mada Bayu Dwi Apru Nugroho berhasil menjuarai jompetisi Start Up dalam gelaran Hermes Award tahun 2020 di Hannover Jerman. Kompetisi bertaraf internasional tersebut berhasil dijuarai berkat karyanya yang bernama RiTx Bertani. Dosen Fakultas Teknologi Pertanian tersebut berhasil memecahkan persoalan yang sering dihadapi oleh petani dengan start up nya. 

Karya tersebut diinspirasi dari penelitiannya dalam jenjang S3. Bayu menemukan bahwa selama kurang lebih 3 dekade produktifitas pertanian di Indonesia menurun 20 persen. Hal ini disebabkan kurangnya aktifitas petani terhadap info iklim dan akses cuaca. Menurut Bayu informasi yang disajikan BMKG belum cukup karena menyajikan data per kabupaten/kota. Sementara itu dalam satu kabupaten kota seringkali cuacanya berbeda. 

Startup RiTx Bertani dari PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa memiliki konsep Smart Farming 4.0 dengan menggunakan alat sensor untuk melakukan pengambilan data secara real time pada lahan pertanian dan perkebunan.

Data yang bisa disajikan oleh RiTx Bertani adalah cuaca, suhu, kelembaban, kekuatan angin dan PH tanah serta kesuburan. 

Tak hanya itu RiTx juga bisa mengidentifikasi hama dengan menggunakan artificial intelligence. 

“Tentu saya merasa senang dan bangga. Penghargaan ini adalah wujud apresiasi semua kerja keras tim selama ini sekaligus menjadi pemicu kami untuk lebih baik dan semangat untuk berinovasi dalam membantu petani,” beber Bayu.

Saat ini, RiTx Bertani sudah dapat digunakan terhadap 38 jenis komoditas pangan dan hortikultura serta hanya perlu waktu 1 jam untuk pemasangan sensor di lapangan. Tak hanya itu, saat ini RiTx Bertani sudah diterapkan di 22 kabupaten di Indonesia bekerja sama dengan kementerian dan lembaga.